Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah pemilik toko modern di Denpasar mengabaikan undangan pemerintah kota setempat terkait sosialisasi penataan kawasan bisnis.
"Kami merasa kecewa terhadap pemilik toko modern dan toko berjaringan karena hanya sedikit yang memenuhi undangan kami," kata Sekretaris Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa toko modern di ibu kota Provinsi Bali itu mencapai 298 unit yang terbagi menjadi 118 unit toko berjaringan dan 178 unit nonjaringan.
Namun hanya 40 pemilik toko yang menghadiri undangan Pemkot Denpasar. Yang hadir itu pun hanya pihak perwakilan, bukan pemilik.
Itu pun yang hadir dalam pertemuan, kata dia, adalah sebagian dari mereka selaku perwakilan pengelola toko tersebut.
"Sebenarnya kami mengundang mereka untuk kami ajak menyamakan persepsi atas keberadaan toko modern yang kini semakin menjamur di Kota Denpasar," kata Sekkota.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami merasa kecewa terhadap pemilik toko modern dan toko berjaringan karena hanya sedikit yang memenuhi undangan kami," kata Sekretaris Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa toko modern di ibu kota Provinsi Bali itu mencapai 298 unit yang terbagi menjadi 118 unit toko berjaringan dan 178 unit nonjaringan.
Namun hanya 40 pemilik toko yang menghadiri undangan Pemkot Denpasar. Yang hadir itu pun hanya pihak perwakilan, bukan pemilik.
Itu pun yang hadir dalam pertemuan, kata dia, adalah sebagian dari mereka selaku perwakilan pengelola toko tersebut.
"Sebenarnya kami mengundang mereka untuk kami ajak menyamakan persepsi atas keberadaan toko modern yang kini semakin menjamur di Kota Denpasar," kata Sekkota.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011