Petugas Kesyahbandaran Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali memeriksa kapal menjelang arus mudik, untuk memastikan kapal yang beroperasi di Selat Bali dalam kondisi baik.

"Selain kondisi kapal, kami juga memeriksa kelengkapan alat keselamatan seperti jaket pelampung dan lain-lain. Saat arus mudik akan terjadi lonjakan penumpang kapal, sehingga keselamatan harus benar-benar diperhatikan," kata petugas Kesyahbandaran Unit Pelaksana Pelabuhan Kelas II Gilimanuk Dhimas Adrianto, di pelabuhan setempat, Rabu.

Disela-sela melakukan pemeriksaan bersama polisi air (Polair), ia mengatakan pemeriksaan kondisi kapal berikut peralatan penunjangnya dilakukan terhadap seluruh kapal yang beroperasi di Selat Bali yang jumlahnya mencapai 56 unit.

Koresponden Antara di lokasi melaporkan, saat berada di atas salah satu kapal, petugas memeriksa jumlah dan kondisi alat keselamatan seperti jaket pelampung, sekoci hingga alat pemadam kebakaran.

Menurut dia, untuk mendapatkan izin berlayar di selat yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur tersebut, kapal harus memenuhi standar keamanan.

"Dari pemeriksaan yang kami lakukan, seluruh kapal layak beroperasi di Selat Bali saat arus mudik nanti. Alat keselamatan yang ada, sudah sesuai dengan kapasitas penumpang kapal serta jumlah ABK," katanya.

Selain kapal, ia mengungkapkan, pihaknya juga rutin berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca di Selat Bali, yang informasi dari institusi tersebut dilanjutkan ke masing-masing nahkoda kapal.

Nahkoda Kapal Motor Penumpang (KMP) Marina Pratama Kurniawan membenarkan, pihaknya terus mendapatkan data terbaru prakiraan cuaca dari BMKG, yang sangat berguna saat mengarungi Selat Bali.

"Di Selat Bali sering terjadi angin kencang disertai ombak ombak. Dengan mengetahui prakiraan cuaca, kami bisa memutuskan apa yang harus dilakukan saat berlayar," katanya.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019