Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Putu Budiarta mengatakan Indonesia khususnya sistem subak di Pulau Dewata  harus mengevaluasi sistem pertanian, sebab sejak sistem teknologi varietas unggul, seperti padi bali, karena sudah ditinggalkan para petani.

"Dampak menggunakan varietas unggul para petani kita memang cepat menghasilkan padi dan beras. namun disisi lain justru berimbas pada lahan pertanian tersebut, sebab dengan varietas baru atau unggul akan lebih banyak menggunakan pupuk anorganik dan pestisida," kata Budiarta di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan dengan teknologi yang semakin maju, terkadang varietas unggul yang dimiliki, seperti padi bali ditinggal petani. Memang dari waktu panen lebih lama dari varietas unggul yang didatangkan dari Thailand.

"Dulu lembaga penelitian pertanian Thailand belajarnya di Indonesia. Namun berkat ketekunan dan didukung oleh negaranya dalam melakukan riset, maka tidak salah mereka mampu menghasilkan penelitian dan varietas unggul yang diterapkan di negara berkembang, seperti Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Budiarta, untuk menyikapi persoalan tersebut maka DPRD Bali mengusulan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Inisiatif tentang Sistem Pertanian Organik. Dengan Ranperda tersebut diharapkan ke depan para petani di Bali mampu meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan dari komoditas pertanian yang dihasilkan.

"Dalam Ranperda tersebut juga mengusulkan kepada pemerintah daerah akan memberikan insentif kepada para petani sesuai dengan kemampuan daerah bersangkutan. Sebab dengan sistem pertanian organik akan mulai merubah pola pikir masyarakat (petani) dalam bercocok tanam. Sebab yang digunakan dalam memupuk pertanian menggunakan pupuk organik," katanya. (*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019