Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 di Provinsi Bali diperingati di kawasan pariwisata internasional "The Nusa Dua" dengan melakukan simulasi penanganan gempa bumi dan tsunami.

"Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 di Provinsi Bali berbeda dengan daerah lain, kami sengaja pusatkan di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin, di Badung, Jumat.

Ia menjelaskan kegiatan dipusatkan di Nusa Dua karena kawasan itu strategis dalam langkah penanggulangan bencana.

"Istilah dan penetapan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, kawasan ini akan dijadikan 'role model' di dalam manajemen penanggulangan bencana karena terdapat sinergitas pemerintah yang diwakili oleh BPBD dan pengelola dan manajamen ITDC yang merupakan dunia usaha," katanya.

Melalui simulasi kebencanaan itu, pihaknya ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kawasan ITDC sebagai tempat yang siap siaga untuk penanganan segala kemungkinan bencana.

"Kalau kemungkinan bencananya, di wilayah ini potensinya adalah bencana gempa bumi yang dilanjutkan dengan tsunami. Oleh karena itu, kami melakukan latihan kesiapsiagaan bencana tersebut," kata Made Rentin.

Dalam simulasi tersebut, para karyawan dan petugas yang bekerja di kawasan perhotelan di Nusa Dua dilatih melakukan evakuasi saat terjadi gempa bumi. Terjadinya gempa bumi ditandai dengan sirine.

Saat terjadi gempa bumi, selain menyelamatkan diri sendiri, mereka juga dilatih melakukan evakuasi seluruh wisatawan dan tamu hotel ke tempat yang lebih aman dari potensi bahaya gempa bumi.

Tidak berselang lama, suara sirine kembali terdengar keras di kawasan itu. Sirine kedua tersebut merupakan peringatan terjadinya bencana pascagempa bumi.

Para karyawan hotel dan wisatawan yang sebelumnya berada di tempat yang lapang, segera diarahkan untuk menuju tempat-tempat tinggi, seperti lantai atas bangunan hotel untuk menghindari tsunami.

Managing Director Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, menjelaskan simulasi kebencanaan tersebut diikuti puluhan hotel, restoran, dan tenant yang berada di dalam kawasan "The Nusa Dua".

"Hari ini kami lakukan latihan terintegrasi dan masing-masing hotel juga sudah memiliki standar prosedur operasi ketika terjadi bencana," ujarnya.

Dia mengatakan semua pihak pada dasarnya tidak menginginkan terjadi bencana, namun, kegiatan tersebut penting untuk melatih kesiapsiagaan dan langkah pengamanan saat terjadi bencana.

Langkah pengamanan yang dimaksud untuk diri sendiri dan para wisatawan yang menginap di kawasan tersebut, saat terjadi bencana.

"Kami melatih para karyawan yang ada di kawasan sehingga nantinya mereka bisa mengamankan diri sendiri sekaligus menangani dan membantu evakuasi para tamu yang menginap di kawasan kami," kata Ngurah Ardita.

Baca juga: BPBD-Kodim Buleleng adakan simulasi kesiapsiagaan bencana gempa
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar simulasi kebencanaan di tingkat sekolah
Baca juga: Wagub Bali dorong relawan ACT beri edukasi kebencanaan
Baca juga: Universitas Warmadewa Denpasar deklarasikan jadi Kampus Siaga Bencana
Baca juga: Buleleng jadi tuan rumah temu relawan penanggulangan bencana Indonesia

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019