Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng bersama Kodim 1609/Buleleng mengadakan latihan kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang dipusatkna di areal SMKN 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat.

"Simulasi ini untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana dan kami memilih simulasi penanganan bencana gempa bumi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Ida Bagus Suadnyana.

Suadnyana mengatakan, kenapa BPBD memilih simulasi gempa, karena Buleleng dari segi geograf memang berpotensi bencana gempa cukup tinggi. Selain itu, bencana gempa bumi juga dinilai paling berbahaya karena tidak dapat diprediksi kapan akan datang, berbeda dengan bencana-bencana lainnya.

Menurut Suadnyana, kegiatan ini dihadiri sebanyak 500 orang terdiri dari unsur Pemkab Buleleng, TNI, Polri, Basarnas, PMI, pelajar dan komponen masyarakat lainnya yang ditandai dengan bunyi sirine dan pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana pun dimulai.

Sementara itu, Sekda Buleleng Ir. I Dewa Ketut Puspaka MP mewakili Bupati mengatakan, berbagai bencana yang terjadi di Indonesia seperti banjir, longsor, gempa bumi atau bahkan juga tsunami dengan korban yang tidak sedikit.

“Pada beberapa bulan yang lalu di Desa Mengening ada korban empat orang dalam satu keluarga, ini sebagai peringatan bahwa kita harus selalu waspada terhadap bencana," katanya.

Menurut Puspaka,  Buleleng mempunyai tiga lempeng yang bisa memicu tsunami dan di tahun 1976 pernah terjadi gempa dengan korban ribuan. Bencana ini merupakan bencana paling bahaya dan menunjukkan bahwa yang banyak menimbulkan korban seperti anak-anak dan ibu-ibu/

“Kesiapsiagaan itu harus kita mulai dari saya,  anda dan kita semua, ini artinya Kita semua harus memiliki pengetahuan dan pemahaman bagaimana kita menjaga alam agar kita peka dengan bencana bukan untuk kita sendiri tetapi harus disebarluaskan kepada keluarga dan masyarakat luas", kata Puspaka.

Sementara itu, Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Verdy De Irawan S.H. M.Tr. (Han) menyampaikan harapan kepada para hadirin, antara lain,  harapan dari latihan ini untuk memberikan pengetahuan kepada kita mengenai di mana posisi kita, serta risiko apa yang ada di sekitar kita, lalu apa solusinya dalam merespon risiko bencana tersebut. Harus bisa kita atasi minimal kita bisa menyelamatkan diri.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kewaspadaan terhadap bencana dan memberikan edukasi cara membantu korban dengan sasaran seluruh orang yang tinggal di Indonesia termasuk Kabupaten Buleleng tentunya,” katanya.

Baca juga: Bali peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana di kawasan pariwisata
Baca juga: Wagub Bali dorong relawan ACT beri edukasi kebencanaan
Baca juga: Buleleng jadi tuan rumah temu relawan penanggulangan bencana Indonesia
Baca juga: Pemkot Denpasar gelar simulasi kebencanaan di tingkat sekolah

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019