Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar telah menunjuk sekolah-sekolah di tingkat PAUD, SD dan SMP sebagai lokasi pelaksanaan simulasi evakuasi kebencanaan yang kali ini mengkhususkan pada bencana gempa.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdidikpora) Kota Denpasar I Wayan Gunawan di Denpasar, Kamis mengatakan langkah yang dilakukan adalah untuk menindaklanjuti arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pelaksanaan simulasi dan evakuasi kebencanaan.

"Oleh karena itu, kami melaksanakan simulasi evakuasi bencana serentak di sekolah-sekolah se-Kota Denpasar yang akan dilaksanakan pada 26 April 2019, pukul 10.00 - pukul 11.00 Wita. Pelaksanaan simulasi akan difokuskan pada penanggulangan bencana gempa," katanya.

Ia mengharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini, tetap dilakukan pembinaan dengan rutin digelar simulasi dan edukasi serupa di sekolah-sekolah tersebut. Sebelum pelaksanaan simulasi tentu saja secara terus menerus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada anak-anak.

Kepala BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa dalam kesempatan yang sama mengatakan berpedoman juga dengan pelaksanaan kegiatan serangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Kota Denpasar telah dilaksanakan sejumlah kegiatan simulasi edukasi kebencanaan yang melibatkan siswa sekolah serta seluruh unsur masyarakat lainnya.

"Yang terpenting dari simulasi dan edukasi semacam ini untuk membiasakan anak-anak dalam mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat bencana. Dengan dilakukan berkelanjutan, tentu siswa-siswi usia sekolah akan semakin paham dan siap siaga bila sewaktu-waktu menghadapi situasi darurat bencana," ucapnya.

Dikatakan, pelaksanaan kegiatan simulasi ini idealnya memerlukan waktur sekitar dua jam dan juga pascakegiatan tetap dilakukan edukasi berkelanjutan bagi siswa.

Ketua IGTKI/PGRI Kota Denpasar Aryaningsih mengatakan seusai pelaksanaan rapat koordinasi mengapresiasi langkah Pemkot Denpasar dalam menggelar simulasi evakuasi bencana serentak di tingkat sekolah ini.

"Kami di tingkat pendidikan PAUD tentu berbeda dengan siswa di tingkat lainnya. Persiapan kegiatan dilaksanakan lebih awal dengan melatih anak-anak berikut dengan sosialisasi dan edukasinya agar mereka tetap merasa nyaman dan tidak kaget saat dilakukan simulasi," ujarnya.

Ia mengatakan pendekatan kepada anak usia dini ini baik dari segi penyampaian materi akan lebih menitikberatkan kepada permainan (dolanan) menyesuaikan dengan usia peserta didik. Dengan bermain, anak-anak PAUD ini akan lebih mudah memahami materi yang dikemas dengan menyenangkan, jadi tidak ada rasa tertekan pada anak.

"Setahun lalu di tingkat PAUD telah kami laksanakan simulasi serupa berupa kebencanaan kebakaran dan gempa. Untuk tahun ini, kami menunjuk TK Negeri Pembina Lumintang sebagai lokasi simulasi dimana sekolah PAUD ini lokasinya saling berdekatan dengan SD dan SMP lainnya yang telah ditunjuk Pemkot Denpasar," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019