Denpasar (Antara Bali) - Penjualan batik tulis Bali tidak terpengaruh oleh serbuan batik cetakan asal China yang saat ini banyak beredar di pasaran.
"Penjualan batik kita tidak terpengaruh oleh beredarnya batik hasil cetakan asal China, hal itu terbukti omset yang saya peroleh relatif baik," kata Anak Agung Inten Trisna M, perajin batik sekaligus pemilik Diamanta Collection yang berada di Jalan Merdeka, Kota Denpasar, Minggu.
Dia menjelaskan, omset penjualan yang diperolehnya pada hari biasa sampai akhir pekan bisa belasan sampai puluhan juta rupiah.
Menurut wanita yang akrab disapa Gung Inten itu, masih tingginya penjualan batik tulis khas Pulau Dewata ini adalah faktor kesetiaan dari para konsumen yang lebih mementingkan kualitas yang sangat bermutu.
"Para konsumen di Bali cenderung mengutamakan kualitas material produk sehingga tidak terlalu memusingkan tentang harga," ujarnya.
Dia menambahkan, konsumen lebih memilih membeli material yang bermutu dibandingkan produk cetakan yang bahan bakunya jauh lebih rendah dibandingkan yang digunakan pada batik tulis Bali.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Penjualan batik kita tidak terpengaruh oleh beredarnya batik hasil cetakan asal China, hal itu terbukti omset yang saya peroleh relatif baik," kata Anak Agung Inten Trisna M, perajin batik sekaligus pemilik Diamanta Collection yang berada di Jalan Merdeka, Kota Denpasar, Minggu.
Dia menjelaskan, omset penjualan yang diperolehnya pada hari biasa sampai akhir pekan bisa belasan sampai puluhan juta rupiah.
Menurut wanita yang akrab disapa Gung Inten itu, masih tingginya penjualan batik tulis khas Pulau Dewata ini adalah faktor kesetiaan dari para konsumen yang lebih mementingkan kualitas yang sangat bermutu.
"Para konsumen di Bali cenderung mengutamakan kualitas material produk sehingga tidak terlalu memusingkan tentang harga," ujarnya.
Dia menambahkan, konsumen lebih memilih membeli material yang bermutu dibandingkan produk cetakan yang bahan bakunya jauh lebih rendah dibandingkan yang digunakan pada batik tulis Bali.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011