Singaraja (Antara Bali) - Ratusan mahasiswa dan dosen Universitas Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, "disandera" sekelompok orang bersenjata dalam simulasi penanggulangan aksi terorisme oleh personel TNI Angkatan Darat dan pihak kepolisian, Jumat.

Simulasi pengamanan itu menyita perhatian masyarakat sehingga arus lalu lintas di Jalan A Yani Singaraja atau di depan kampus Undiksha macet total.

Masyarakat sempat terkejut saat melihat ratusan personel berpakaian lurik dan hitam bersiaga dengan senjata laras panjang mengepung kampus itu.

Suasana sekitar tampak tegang dengan adanya aksi penyanderaan oleh sekelompok bersenjata yang berjumlah 10 orang.

Tim negosiator dari Yonif 900/Raider berupaya melakukan kontak dengan pimpinan kelompok bersenjata. Penyandera pun meminta tebusan sebesar Rp2 miliar untuk pembebasan sandera.

Upaya negosiasi tersebut akhirnya dipenuhi, namun para kelompok bersenjata yang belum diketahui dari kelompok tertentu masih menyandera seorang mahasiswi dan dosen yang kemudian dibawa kabur mengunakan bus.

Menurut Agustinus, simulasi itu merupakan uji kemampuan dan evaluasi Tim Gultor 900/Raider di samping sebagai kesiapan pengamanan pelaksanaan KTT ASEAN pada bulan November mendatang.

Komandan Kodim 1609/Buleleng, Letkol (Inf) Nugroho, menambahkan bahwa simulasi itu juga sebagai antisipasi dalam menghadapi aksi terorisme.

"Ini satu bagian untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai aksi teror yang terjadi," katanya.(**)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011