Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menyerahkan bantuan sebesar Rp3,48 miliar untuk 17 penerima yang sebagian besar digunakan pembangunan pura, balai banjar dan kebutuhan ritual keagamaan masyarakat di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
"Bantuan hibah ini merupakan wujud dari program Presiden Joko Widodo yaitu, membangun Indonesia dari pinggiran dan dari Badung membangun Bali dari pinggiran," ujar Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta di Nusa Penida, Jumat.
Pihaknya menyadari bahwa dalam agama Hindu banyak waktu dan dana habis untuk keperluan adat dan keagamaan.
"Untuk itu, kami Pemkab Badung membantu untuk meringankan masyarakat Bali. Program 'Badung Angelus Buana' atau Badung berbagi dari Badung untuk Bali ini akan membantu semua daerah di Bali untuk pembangunan fisik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," jelasnya.
Ia menekankan, dana hibah itu berbeda dengan dana Bansos. Menurutnya, bantuan hibah murni kebijakan bupati dan penerima hibah tidak dikenakan pajak.
Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya berhenti sampai di penyerahan bantuan hibah tersebut. Bupati Giri Prasta mengaku, telah sudah mengalokasikan Bantuan Keuangan Khusus berbentuk 250 unit bedah rumah untuk kawasan Nusa Penida.
"Penerima bantuan bedah rumah nanti akan mendapat Rp50 juta. Saya harap bantuan hibah ini jangan sampai disalahgunakan dan harus ada laporan pertanggungjawabannya," katanya.
Sementara itu, Jro Bendesa Panca Mandala Dita, Nyoman Puter yang mewakili Bendesa atau kepala desa setempat mengatakan, bantuan itu sangat besar manfaatnya untuk mendukung pembangunan di Nusa Penida.
"Mewakili para penerima bantuan kami sampaikan banyak-banyak terima kasih atas bantuan Bupati Badung. Semoga kami juga dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Ia juga berharap, agar bantuan-bantuan serupa dapat diberikan kembali oleh jajaran Pemkab Badung untuk masyarakat di Nusa Penida.
"Ini juga membuat rasa persaudaraan antara masyarakat Nusa Penida dengan Bupati Badung semakin meningkat. Intinya kami harapkan hibah ini berkelanjutan di tahun mendatang," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Bantuan hibah ini merupakan wujud dari program Presiden Joko Widodo yaitu, membangun Indonesia dari pinggiran dan dari Badung membangun Bali dari pinggiran," ujar Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta di Nusa Penida, Jumat.
Pihaknya menyadari bahwa dalam agama Hindu banyak waktu dan dana habis untuk keperluan adat dan keagamaan.
"Untuk itu, kami Pemkab Badung membantu untuk meringankan masyarakat Bali. Program 'Badung Angelus Buana' atau Badung berbagi dari Badung untuk Bali ini akan membantu semua daerah di Bali untuk pembangunan fisik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," jelasnya.
Ia menekankan, dana hibah itu berbeda dengan dana Bansos. Menurutnya, bantuan hibah murni kebijakan bupati dan penerima hibah tidak dikenakan pajak.
Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya berhenti sampai di penyerahan bantuan hibah tersebut. Bupati Giri Prasta mengaku, telah sudah mengalokasikan Bantuan Keuangan Khusus berbentuk 250 unit bedah rumah untuk kawasan Nusa Penida.
"Penerima bantuan bedah rumah nanti akan mendapat Rp50 juta. Saya harap bantuan hibah ini jangan sampai disalahgunakan dan harus ada laporan pertanggungjawabannya," katanya.
Sementara itu, Jro Bendesa Panca Mandala Dita, Nyoman Puter yang mewakili Bendesa atau kepala desa setempat mengatakan, bantuan itu sangat besar manfaatnya untuk mendukung pembangunan di Nusa Penida.
"Mewakili para penerima bantuan kami sampaikan banyak-banyak terima kasih atas bantuan Bupati Badung. Semoga kami juga dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Ia juga berharap, agar bantuan-bantuan serupa dapat diberikan kembali oleh jajaran Pemkab Badung untuk masyarakat di Nusa Penida.
"Ini juga membuat rasa persaudaraan antara masyarakat Nusa Penida dengan Bupati Badung semakin meningkat. Intinya kami harapkan hibah ini berkelanjutan di tahun mendatang," tambah dia.
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019