Tim "The international community service (ICS)", yakni komunitas yang bergerak pada pengabdian/pelayanan masyarakat internasional, melakukan riset teknologi pertanian baru serta pelestarian air dan danau batur di Desa Batur Tengah Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Kedatangan ICS yang dipimpin Dekan Fakultas Pertanian Unud  Prof Dr Ir I Nyoman Rai,M.S beserta tim dari tujuh negara diantaranya Indonesia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Rusia diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, di wantilan Pura Jati Batur kintamani, Rabu.

Prof Nyoman  Rai mengatakan berawal dari Fakultas Universitas Udayana  yang berkolaborasi dengan Ilmu Tanah Soil Science Fakulty Lomonosov  Moscow State University,  dengan tujuan awalnya  menemukan teknologi pertanian baru yang bisa diaplikasikan secara langsung ke masyarakat melalui riset bersama antara Fakultas Teknik Udayana dengan Moscow State University.

"Melihat visi gubernur Bali sekarang yang salah satunya  adalah pelestarian lingkungan, air dan danau.  Ketika  melihat kondisi riil di lapangan yang sudah terjadi semacam polusi yang luar biasa dikarenakan  praktek-praktek pertanian yang berat menggunakan vestisida  dan pupuk kimia yang berlebihan, polusi akibat adanya kegiatan perikanan, termasuk juga bagaimana terjadinya erosi dan lain sebagainya," tambah Prof Rai,

"Melihat kondisi seperti itu kita yang tergabung dalam ICS ini  bersepakat mengajukan proposal lagi ke pihak Asian join projek untuk mendapatkan pendanaan riset. Namun yang utama perlunya pemahaman dan kesadaran masyarakat betapa pentingnya melestarikan danau dan lingkungannya," katanya.

“Kita tidak ingin hasil riset menjadi sia sia” terpenting dari pertemuan ini,  kita ingin menggali informasi dari masyarakat termasuk Bupati dan sekda selaku pengelola , intinya keikutsertaan kita dapat memberikan kontribusi  positif terhadap pemerintah dan dari riset potret masyarakat,  tim kita bisa membuat perencanaan yang lebih bagus untuk ikut memberikan kontribusi sekecil apapun untuk mengatasi kendala yang ada.” ujar dia

Tim yang terlibat hari ini itu berasal dari negara Rusia, Perancis, Asia termasuk kementerian pertanian RI. "Dari kerjasama ini nantinya ada semacam rumusan bersama mencoba untuk membuat proposal,  mencari pendanaan dari internasional. bukan dari Pemda, bukan dari  pemerintah pusat tapi dari pendanaan internasional karena dari pendanaan pemerintah daerah pasti banyak sudah dilakukan, mudah mudahan apa yang kita lakukan di sini bagus hasilnya, kemudian pihak pemberi dana melihat ini penting , nah pada saat itulah kita ada semacam aktivitas untuk ikut turun kelapangan bagaimana kita mengatasi kendala yang kita hadapi untuk kembali lestari," katanya.

Pada kesempatan itu, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat,  Sekda Pemkab Bangli Giri Putra yang juga ketua pokja dan GM Batur Unesco Global Geopark menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada institusi akademik Unud yang hadir dalam hal ini Fakultas pertanian yang menggandeng para pakar dari berbagai negara untuk  pengabdian kepada masyarakat internasional.

Ia yakin pengabdian para pakar yang hadir pada kesempatan itu dapat memberi dampak yang positif dari hasil study dan kajiannya, sehingga  bisa memberikan kontribusi khususnya danau batur dan bisa menyelamatkan danau batur dari situasi sulit yang dihadapi kedepan , karna danau batur ini bagian dari pada global unesco geopark yang sudah tervalidasi.

Giri Putra sangat berharap ini menjadi poin yang penting dalam melakukan revalidasi di tahun 2020, karena di dalam  geopark itu sendiri, terkandung di dalamnya ada konservasi, ada pemberdayaan dan juga ada edukasi, dan salah satu yang diharapkan adalah hal yang seperti ini. Dan ini merupakan jalan baik untuk mempertahankan tujuan dari Unesco.” pungkasnya.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019