Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Ir Putu Sumantra MApp Sc mengatakan, mengontrol atau mengatur jumlah populasi anjing menjadi salah satu upaya mencegah meluasnya penyebaran virus rabies.

"Jika populasi anjing dapat dikontrol, upaya vaksinasi rabies pada anjing dapat berjalan lebih baik lagi karena belum tentu vaksin dapat menjangkau keseluruhan populasi," kata Putu Sumantra saat peringatan Hari Rabies Sedunia di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, populasi anjing di Bali sangat banyak. Pihaknya memprediksi total populasi anjing di Pulau Dewata sekitar 300.405 ekor. Dari populasi yang ada itu, banyak juga yang dipelihara dengan tidak baik dan dibiarkan berkeliaran bebas.

"Kalau populasi dibiarkan begitu saja berkembang, maka jumlah anjing akan terus bertambah. Hal ini menjadi semakin menyulitkan upaya vaksinasi," ucapnya.

Cara mengontrol populasinya, ujar Sumantra, dengan mensterilkan anjing-anjing yang tidak diinginkan untuk menghasilkan keturunan. Sterilisasi pada induk anjing betina dapat dilakukan secara mekanik dengan tidak mengaktifkan sel telur pada anjing tersebut.(**)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011