Denpasar (Antara Bali) - Akademisi pertanian dari Universitas Warmadewa Denpasar Dr Ir I Gusti Bagus Udayana MSi mengatakan, untuk meminalisasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian dibutuhkan kebijakan yang terpadu dari hulu hingga ke hilir.
"Selama ini begitu mudah terjadinya alih fungsi lahan pertanian karena kebijakan pemerintah di bidang pertanian terkesan masih sepotong-sepotong," kata I Gusti Bagus Udayana di Denpasar, Jumat.
Menurutnya, di satu sisi pemerintah mengajak petani agar tetap mencintai profesinya itu, namun tanpa dibarengi kebijakan ikutan yang mendukung.
"Contohnya, pemerintah menginstruksikan petani untuk menanam bibit strawberry, tetapi sudahkah pemerintah memikirkan membentuk industri pengolahan produknya di tempat tersebut," ujarnya mempertanyakan.
Seyogyanya kebijakan pemerintah di bidang pertanian, kata dia, dapat mencontoh model pengembangan dunia pariwisata. Ada lembaga yang jelas mendidik spesialisasi yang dibutuhkan industri pariwisata. Ketika tamat, lulusannya pun mudah terserap di dunia kerja.
"Begitu juga dengan pertanian, pada produk pertanian yang dihasilkan, mestinya dapat terpasarkan dengan berkualitas pula. Sehingga akan terbangun kegairahan petani untuk terus menggeluti profesinya itu," kata Bagus Udayana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Selama ini begitu mudah terjadinya alih fungsi lahan pertanian karena kebijakan pemerintah di bidang pertanian terkesan masih sepotong-sepotong," kata I Gusti Bagus Udayana di Denpasar, Jumat.
Menurutnya, di satu sisi pemerintah mengajak petani agar tetap mencintai profesinya itu, namun tanpa dibarengi kebijakan ikutan yang mendukung.
"Contohnya, pemerintah menginstruksikan petani untuk menanam bibit strawberry, tetapi sudahkah pemerintah memikirkan membentuk industri pengolahan produknya di tempat tersebut," ujarnya mempertanyakan.
Seyogyanya kebijakan pemerintah di bidang pertanian, kata dia, dapat mencontoh model pengembangan dunia pariwisata. Ada lembaga yang jelas mendidik spesialisasi yang dibutuhkan industri pariwisata. Ketika tamat, lulusannya pun mudah terserap di dunia kerja.
"Begitu juga dengan pertanian, pada produk pertanian yang dihasilkan, mestinya dapat terpasarkan dengan berkualitas pula. Sehingga akan terbangun kegairahan petani untuk terus menggeluti profesinya itu," kata Bagus Udayana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011