Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali memastikan akan mencoret nama 27 warga negara asing yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, setelah melalui proses pengecekan oleh KPU kabupaten/kota di daerah itu.
"Dari 34 daftar nama WNA yang diberikan KPU RI, yang berhasil ditemukan ada 29 orang. Dua orang merupakan WNA yang sudah masuk WNI dan 27 orang memang WNA," kata Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, di Denpasar, Selasa.
Sementara sisanya lima WNA lagi setelah dilakukan pengecekan, ujar Lidartawan, belum berhasil ditemukan karena kemungkinan masih sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Selain 34 nama WNA tersebut, Lidartawan mengaku mendapatkan sejumlah data dari pihak kepolisian yang berpotensi WNA dan namanya sudah masuk DPT . "Untuk itu, dalam pekan ini akan dicek lagi," ucapnya.
Untuk mencegah WNA sampai menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 17 April mendatang, pihaknya akan menyiapkan surat edaran kepada KPPS.
"Pada prinsipnya WNA tidak boleh mencoblos, nanti ketika KPPS ragu-ragu dengan nama pemilih yang dipanggil maka wajib dicek dengan KTP elektronik yang dibawa pemilih," ucapnya.
Menurut Lidartawan, tidak cukup mudah ditentukan apakah pemilih di DPT itu berstatus WNA ataukah WNI dengan hanya melihat namanya saja.
Pihaknya melihat adanya persoalan WNA sampai masuk daftar pemilih karena data DPT Pilkada sebelumnya setelah dimasukkan DP4 dari Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tidak di-kluster lagi mana yang WNA dan WNI. "Urusan KTP elektronik itu masalah kependudukan, penduduk Indonesia ya boleh WNA dan WNI," ujarnya.
Sebelumnya, KPU Bali sudah menetapkan rekapitulasi penyempurnaan daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP-2) untuk Pemilu 2019 sebanyak 3.130.288 pemilih yang tersebar di 12.394 tempat pemungutan suara.
Dari total 3.130.288 pemilih di DPTHP-2 tersebut, tercatat pemilih laki-laki sebanyak 1.556.472 orang dan pemilih perempuan 1.573.861 orang.
Sedangkan sebarannya untuk masing-masing kabupaten/kota yakni Kota Denpasar (464.132), Badung (384.609), Tabanan (366.150), Jembrana (235.284), Buleleng (582.437), Bangli (187.371), Karangasem (380.195), Klungkung (160.080), dan Gianyar (370.030).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Dari 34 daftar nama WNA yang diberikan KPU RI, yang berhasil ditemukan ada 29 orang. Dua orang merupakan WNA yang sudah masuk WNI dan 27 orang memang WNA," kata Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, di Denpasar, Selasa.
Sementara sisanya lima WNA lagi setelah dilakukan pengecekan, ujar Lidartawan, belum berhasil ditemukan karena kemungkinan masih sedang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Selain 34 nama WNA tersebut, Lidartawan mengaku mendapatkan sejumlah data dari pihak kepolisian yang berpotensi WNA dan namanya sudah masuk DPT . "Untuk itu, dalam pekan ini akan dicek lagi," ucapnya.
Untuk mencegah WNA sampai menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 17 April mendatang, pihaknya akan menyiapkan surat edaran kepada KPPS.
"Pada prinsipnya WNA tidak boleh mencoblos, nanti ketika KPPS ragu-ragu dengan nama pemilih yang dipanggil maka wajib dicek dengan KTP elektronik yang dibawa pemilih," ucapnya.
Menurut Lidartawan, tidak cukup mudah ditentukan apakah pemilih di DPT itu berstatus WNA ataukah WNI dengan hanya melihat namanya saja.
Pihaknya melihat adanya persoalan WNA sampai masuk daftar pemilih karena data DPT Pilkada sebelumnya setelah dimasukkan DP4 dari Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tidak di-kluster lagi mana yang WNA dan WNI. "Urusan KTP elektronik itu masalah kependudukan, penduduk Indonesia ya boleh WNA dan WNI," ujarnya.
Sebelumnya, KPU Bali sudah menetapkan rekapitulasi penyempurnaan daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP-2) untuk Pemilu 2019 sebanyak 3.130.288 pemilih yang tersebar di 12.394 tempat pemungutan suara.
Dari total 3.130.288 pemilih di DPTHP-2 tersebut, tercatat pemilih laki-laki sebanyak 1.556.472 orang dan pemilih perempuan 1.573.861 orang.
Sedangkan sebarannya untuk masing-masing kabupaten/kota yakni Kota Denpasar (464.132), Badung (384.609), Tabanan (366.150), Jembrana (235.284), Buleleng (582.437), Bangli (187.371), Karangasem (380.195), Klungkung (160.080), dan Gianyar (370.030).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019