"Dukungan logistik sudah dikirimkan dalam empat tahap yaitu dua tahap untuk buffer stock dan selebihnya pascagempa terjadi," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Jumat.
Dia menyebutkan dukungan logistik yang telah diserahkan untuk bencana gempa bumi Solok Selatan antara lain, tahap pertama, pada 21 Januari 2019 senilai Rp66 juta berupa kasur lipat, mie instan, paket lauk pauk, tenda gulung, makanan anak dan alat dapur umum keluarga.
Pada tahap kedua, dikirimkan pada 20 Februari 2019 berupa kasur lipat, mie instan, lauk pauk, makanan siap saji paket ABCD, tenda gulung, makanan anak, alat dapur umum keluarga senilai Rp53.750.750.
Tahap ketiga, pada 1 Maret 2019 berupa beras reguler sebanyak 1.206 kilogram (kg) senilai Rp12.392.856. Serta tahap keempat pada hari yang sama berupa veltbed, mie instan, lauk pauk, makanan siap saji ABCD, selimut, sandang, family kit, tenda serbaguna, tenda keluarga serbaguna, tenda serbaguna total senilai Rp222.766.068.
Harry mengatakan, dinas sosial setempat sudah menyalurkan logistik, memasang tenda, membuka dapur umum, dan mengerahkan Tagana.
Sementara dapur umum yang dibuka menyiapkan 476 nasi bungkus, dan enam tenda keluarga serta satu tenda serbaguna baru terpasang.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, lebih dari 343 bangunan rumah rusak dan sedikitnya 48 orang terluka akibat gempa yang terjadi pada Kamis (28/2) tersebut.
Baca juga: BMKG: gempa Solok Selatan dipicu sesar aktif yang belum terpetakan
Baca juga: Pemkab dirikan tenda untuk korban gempa Solok Selatan
Baca juga: Solok Selatan tetapkan masa tanggap darurat gempa 14 hari
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019