Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mendorong pelaku usaha "wedding organizer" atau penyelenggara pesta pernikahan di Pulau Dewata lebih kreatif dalam memasarkan produk, sehingga dapat maksimal menangkap peluang yang ada.
"Bisnis 'wedding organizer' di Pulau Dewata sesungguhnya memiliki potensi pasar yang cukup menjanjikan karena wisatawan yang datang ke sini tidak hanya untuk menikmati indahnya budaya maupun alam Bali," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat menerima kunjungan Ketua Bali Wedding Association (BWA) Sinly Anfeny dan jajarannya, di Denpasar, Kamis.
Menurut Cok Ace, wisatawan ke Bali ada kecenderungan tak sekadar menikmati keindahan alam dan budaya, namun beberapa wisatawan juga ingin mengabadikan momen special mereka dengan menyelenggarakan pesta pernikahan dengan nuansa alam Bali.
Besarnya peluang yang ada, lanjut dia, haruslah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para penyedia jasa penyelenggaraan pernikaham dengan lebih kreatif dan menyajikan keunikan-keunikan dari Bali yang mungkin saja tidak mereka dapatkan di destinasi wisata lainnya.
"Ketika melakukan promosi, tampilkan sesuatu yang unik dan berbeda dari pelaksanaan 'event wedding' di tempat lainnya seperti penggunaan mobil antik, kereta kuda dan hal lain yang bercirikan Bali. Kemas dengan kreatif sehingga momen penting mereka tidak hanya berjalan sukses, namun memberi kesan yang mendalam," ucapnya yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Sementara itu, Ketua BWA Sinly Anfeny mengatakan anggota asosiasinya terus melakukan kegiatan promosi secara kreatif dan menangkap peluang pasar yang ada.
Bahkan pihaknya telah merencanakan untuk mengkampanyekan "Go Green Wedding", seperti tidak menggunakan peralatan berbahan plastik serta pelepasan tukik ke laut dalam sebuah kegiatan pernikahan.
Program ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan terhadap Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Plastik Sekali Pakai, juga merupakan salah satu bentuk kepedulian akan kelestarian alam Bali.
"Kami juga secara gencar melakukan promosi layanan wedding organizer melalui media 'online' dan mengemas produk sesuai dengan kebutuhan serta tren pasar yang ada," ucap Sinly.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Bisnis 'wedding organizer' di Pulau Dewata sesungguhnya memiliki potensi pasar yang cukup menjanjikan karena wisatawan yang datang ke sini tidak hanya untuk menikmati indahnya budaya maupun alam Bali," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat menerima kunjungan Ketua Bali Wedding Association (BWA) Sinly Anfeny dan jajarannya, di Denpasar, Kamis.
Menurut Cok Ace, wisatawan ke Bali ada kecenderungan tak sekadar menikmati keindahan alam dan budaya, namun beberapa wisatawan juga ingin mengabadikan momen special mereka dengan menyelenggarakan pesta pernikahan dengan nuansa alam Bali.
Besarnya peluang yang ada, lanjut dia, haruslah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para penyedia jasa penyelenggaraan pernikaham dengan lebih kreatif dan menyajikan keunikan-keunikan dari Bali yang mungkin saja tidak mereka dapatkan di destinasi wisata lainnya.
"Ketika melakukan promosi, tampilkan sesuatu yang unik dan berbeda dari pelaksanaan 'event wedding' di tempat lainnya seperti penggunaan mobil antik, kereta kuda dan hal lain yang bercirikan Bali. Kemas dengan kreatif sehingga momen penting mereka tidak hanya berjalan sukses, namun memberi kesan yang mendalam," ucapnya yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Sementara itu, Ketua BWA Sinly Anfeny mengatakan anggota asosiasinya terus melakukan kegiatan promosi secara kreatif dan menangkap peluang pasar yang ada.
Bahkan pihaknya telah merencanakan untuk mengkampanyekan "Go Green Wedding", seperti tidak menggunakan peralatan berbahan plastik serta pelepasan tukik ke laut dalam sebuah kegiatan pernikahan.
Program ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan terhadap Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Plastik Sekali Pakai, juga merupakan salah satu bentuk kepedulian akan kelestarian alam Bali.
"Kami juga secara gencar melakukan promosi layanan wedding organizer melalui media 'online' dan mengemas produk sesuai dengan kebutuhan serta tren pasar yang ada," ucap Sinly.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019