Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
"Kami melakukan perjuangan panjang untuk mendapatkan kado manis itu dengan melakukan pencanangan sejak 2016 dan setelah dilakukan divisitasi pada 13-15 Februari, maka pada 21 Februari mendapatkan status akreditas unggul atau A oleh BAN-PT," kata Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di Singaraja, Buleleng, Minggu.
Ia mengatakan akreditasi A itu tertuang dalam keputusan BAN-PT Nomor 26/SK/BAN-PT/Akred/PT/II/2019 dan hasil itu akan digunakan Undiksha untuk terus berjuang mempercepat terwujudnya visi lembaga.
Menurut dia, universitas yang dipimpinnya itu tak hanya berhenti pada hasil tersebut. Masih ada sejumlah hal yang perlu ditindaklanjuti, yakni mewujudkan cita-cita yang telah disepakati bersama dalam visi menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045.
"Dengan akreditasi A, saya yakin visi itu tercapai sebelum tahun 2045, karena sesungguhnya, pendukung untuk unggul di Asia sudah terjadi pada tahun ini. Artinya, persentasenya sudah lumayan tinggi, misalnya dari tata kelola lembaga, prestasi mahasiswa, dari SDM-nya, perubahan kurikulum, pembiayaan dan hasil dari pada dosen, yakni penelitian dan publikasi yang sudah banyak," katanya.
Jampel menegaskan bahwa universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran ini sudah bergerak untuk mempercepat terwujudnya visi itu. Tahun ini sudah diprogramkan sebagai tahun "internasionalisasi at home". Pada 2017, juga telah dirintis PPL dan PKL ke sejumlah perguruan tinggi di negara ASEAN dan masih berjalan dengan jumlah peserta cenderung meningkat.
Melalui program tersebut, kata jampel, mahasiswa mendapat peluang untuk bisa langsung bekerja setelah selesai menempuh pendidikan karena sudah memiliki ilmu dan wawasan lebih.
"Dari internasionalisasi ini, kami berharap Undiksha didatangi ratusan mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan. Kami juga telah melakukan penjajakan ke sejumlah negara supaya anak bangsanya menempuh pendidikan di Undiksha," ujarnya.
Rektor asal Kuta Selatan, Kabupaten Badung itu menilai penerapan program itu sangat memungkinkan terjadi karena Undiksha berada di Bali yang sudah dikenal dunia. Selain itu, program studi yang ditawarkan cukup variatif dan banyak peminat.
"Kami memiliki jurusan atau prodi yang memang sangat diminati, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, pariwisata dan ekonomi. Kurikulum juga sudah disiapkan. Dengan akreditasi A akan menjadi orang percaya bahwa kita unggul secara nasional," katanya.
Akreditasi lembaga ini juga diperkuat lagi dengan akreditasi prodi. Saat ini, baru ada empat prodi yang terakreditasi A, ditambah dengan perpustakaan. Tahun ini pula ada 20 prodi yang melakukan re-akreditasi.
"Kalau re-akreditas itu, kami harapkan harus sudah bisa A. Yang belum re-akreditasi targetnya juga A. Tetapi yang paling penting, untuk mempercepat pencapaian visi, prodi yang sudah terakreditasi A, maka harus sudah menginisiasi dari sekarang untuk mengikuti akreditasi university networking Asia," katanya.
Baca juga: Undiksha duduki peringkat ke-36 versi Kemenristekdikti
Baca juga: Undiksha adakan konferensi pendidikan vokasi dan seminar karakter bangsa
Baca juga: Dua mahasiswa Undiksha dikirim kuliah ke Jepang
Baca juga: Enam negara ikuti konferensi internasional bahasa-budaya oleh Undiksha
Baca juga: 37 Mahasiswa Undiksha PPL ke ASEAN
Pihaknya sudah merencanakan akreditasi "university networking Asia" tahun ini pada prodi matematika dan pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, lalu tahun 2020 akan dilanjutkan pada prodi geografi dan sejarah.
Tak kalah penting juga, kata jampel, sarana prasarana kampus dengan delapan fakultas ini juga terus ditingkatkan dengan standar internasional, termasuk juga menyangkut kurikulum dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Beranjak dari situ, Jampel berharap kepercayaan masyarakat maupun generasi muda untuk menempuh pendidikan di Undiksha semakin meningkat.
"Sesungguhnya, prodi terakreditasi A dan B sekitar 98 persen. Hanya prodi baru saja yang berakreditasi C. Kami berharap masyarakat tak ragu lagi untuk memilih Undiksha sebagai tempat menempuh pendidikan. Kami tawarkan biaya yang merakyat dan berbagai beasiswa," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami melakukan perjuangan panjang untuk mendapatkan kado manis itu dengan melakukan pencanangan sejak 2016 dan setelah dilakukan divisitasi pada 13-15 Februari, maka pada 21 Februari mendapatkan status akreditas unggul atau A oleh BAN-PT," kata Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., di Singaraja, Buleleng, Minggu.
Ia mengatakan akreditasi A itu tertuang dalam keputusan BAN-PT Nomor 26/SK/BAN-PT/Akred/PT/II/2019 dan hasil itu akan digunakan Undiksha untuk terus berjuang mempercepat terwujudnya visi lembaga.
Menurut dia, universitas yang dipimpinnya itu tak hanya berhenti pada hasil tersebut. Masih ada sejumlah hal yang perlu ditindaklanjuti, yakni mewujudkan cita-cita yang telah disepakati bersama dalam visi menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045.
"Dengan akreditasi A, saya yakin visi itu tercapai sebelum tahun 2045, karena sesungguhnya, pendukung untuk unggul di Asia sudah terjadi pada tahun ini. Artinya, persentasenya sudah lumayan tinggi, misalnya dari tata kelola lembaga, prestasi mahasiswa, dari SDM-nya, perubahan kurikulum, pembiayaan dan hasil dari pada dosen, yakni penelitian dan publikasi yang sudah banyak," katanya.
Jampel menegaskan bahwa universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran ini sudah bergerak untuk mempercepat terwujudnya visi itu. Tahun ini sudah diprogramkan sebagai tahun "internasionalisasi at home". Pada 2017, juga telah dirintis PPL dan PKL ke sejumlah perguruan tinggi di negara ASEAN dan masih berjalan dengan jumlah peserta cenderung meningkat.
Melalui program tersebut, kata jampel, mahasiswa mendapat peluang untuk bisa langsung bekerja setelah selesai menempuh pendidikan karena sudah memiliki ilmu dan wawasan lebih.
"Dari internasionalisasi ini, kami berharap Undiksha didatangi ratusan mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan. Kami juga telah melakukan penjajakan ke sejumlah negara supaya anak bangsanya menempuh pendidikan di Undiksha," ujarnya.
Rektor asal Kuta Selatan, Kabupaten Badung itu menilai penerapan program itu sangat memungkinkan terjadi karena Undiksha berada di Bali yang sudah dikenal dunia. Selain itu, program studi yang ditawarkan cukup variatif dan banyak peminat.
"Kami memiliki jurusan atau prodi yang memang sangat diminati, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, pariwisata dan ekonomi. Kurikulum juga sudah disiapkan. Dengan akreditasi A akan menjadi orang percaya bahwa kita unggul secara nasional," katanya.
Akreditasi lembaga ini juga diperkuat lagi dengan akreditasi prodi. Saat ini, baru ada empat prodi yang terakreditasi A, ditambah dengan perpustakaan. Tahun ini pula ada 20 prodi yang melakukan re-akreditasi.
"Kalau re-akreditas itu, kami harapkan harus sudah bisa A. Yang belum re-akreditasi targetnya juga A. Tetapi yang paling penting, untuk mempercepat pencapaian visi, prodi yang sudah terakreditasi A, maka harus sudah menginisiasi dari sekarang untuk mengikuti akreditasi university networking Asia," katanya.
Baca juga: Undiksha duduki peringkat ke-36 versi Kemenristekdikti
Baca juga: Undiksha adakan konferensi pendidikan vokasi dan seminar karakter bangsa
Baca juga: Dua mahasiswa Undiksha dikirim kuliah ke Jepang
Baca juga: Enam negara ikuti konferensi internasional bahasa-budaya oleh Undiksha
Baca juga: 37 Mahasiswa Undiksha PPL ke ASEAN
Pihaknya sudah merencanakan akreditasi "university networking Asia" tahun ini pada prodi matematika dan pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, lalu tahun 2020 akan dilanjutkan pada prodi geografi dan sejarah.
Tak kalah penting juga, kata jampel, sarana prasarana kampus dengan delapan fakultas ini juga terus ditingkatkan dengan standar internasional, termasuk juga menyangkut kurikulum dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Beranjak dari situ, Jampel berharap kepercayaan masyarakat maupun generasi muda untuk menempuh pendidikan di Undiksha semakin meningkat.
"Sesungguhnya, prodi terakreditasi A dan B sekitar 98 persen. Hanya prodi baru saja yang berakreditasi C. Kami berharap masyarakat tak ragu lagi untuk memilih Undiksha sebagai tempat menempuh pendidikan. Kami tawarkan biaya yang merakyat dan berbagai beasiswa," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019