Negara (Antara Bali) - Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana mulai mendata aset-aset milik Pemkab Jembrana yang dianggap potensial untuk menambah unit usaha perusahaan tersebut.
Salah satu aset yang mulai diincar adalah dua unit pabrik es dan satu unit cold storage di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.
Direktur Perusda Jembrana, I Wayan Wasa, Rabu mengakui pihaknya memang tertarik untuk mengelola pabrik es dan cold storage tersebut.
Bahkan ia bersama dengan beberapa karyawan perusda sudah melakukan pengecekan ke lokasi untuk melihat kondisi bangunan pabrik dan mesinnya.
"Kami lihat semua mesin masih bisa berfungsi, tinggal dioperasikan saja," kata Wasa.
Namun ia mengatakan, pihaknya tidak mau terburu-buru untuk segera mengelola pabrik tersebut tapi akan melakukan kajian dulu.
Untuk itu Wasa membentuk tim intern dan memberikan waktu seminggu untuk melakukan kajian dari berbagai sisi khususnya potensi keuntungan.
"Setelah kajian selesai dan jika memang mengelola pabrik itu akan mendatangkan keuntungan, baru kami akan memohon kepada pemkab untuk mengelolanya," ujar Wasa.
Pabrik es dan cold storage di Pelabuhan Perikanan Nusantara ini dibangun Pemkab Jembrana melalui dua tahap.
Tahap pertama, pada tahun 2009 dibangun satu unit pabrik es dan satu unit cold storage.
Aset ini sempat satu tahun lebih disewa oleh salah satu pabrik ikan di Desa Pengambengan.
Sementara satu unit pabrik es didirikan lagi persis di sebelah timur pabrik lama dibangun pada tahun 2010.
Pabrik es yang terakhir ini sejak selesai dibangun baru digunakan untuk ujicoba dan belum pernah berproduksi lagi.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Salah satu aset yang mulai diincar adalah dua unit pabrik es dan satu unit cold storage di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.
Direktur Perusda Jembrana, I Wayan Wasa, Rabu mengakui pihaknya memang tertarik untuk mengelola pabrik es dan cold storage tersebut.
Bahkan ia bersama dengan beberapa karyawan perusda sudah melakukan pengecekan ke lokasi untuk melihat kondisi bangunan pabrik dan mesinnya.
"Kami lihat semua mesin masih bisa berfungsi, tinggal dioperasikan saja," kata Wasa.
Namun ia mengatakan, pihaknya tidak mau terburu-buru untuk segera mengelola pabrik tersebut tapi akan melakukan kajian dulu.
Untuk itu Wasa membentuk tim intern dan memberikan waktu seminggu untuk melakukan kajian dari berbagai sisi khususnya potensi keuntungan.
"Setelah kajian selesai dan jika memang mengelola pabrik itu akan mendatangkan keuntungan, baru kami akan memohon kepada pemkab untuk mengelolanya," ujar Wasa.
Pabrik es dan cold storage di Pelabuhan Perikanan Nusantara ini dibangun Pemkab Jembrana melalui dua tahap.
Tahap pertama, pada tahun 2009 dibangun satu unit pabrik es dan satu unit cold storage.
Aset ini sempat satu tahun lebih disewa oleh salah satu pabrik ikan di Desa Pengambengan.
Sementara satu unit pabrik es didirikan lagi persis di sebelah timur pabrik lama dibangun pada tahun 2010.
Pabrik es yang terakhir ini sejak selesai dibangun baru digunakan untuk ujicoba dan belum pernah berproduksi lagi.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011