Singaraja (Antaranews Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, siap menyelenggarakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk penerimaan mahasiswa baru melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019.
    
"Sesuai informasi terbaru dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), pendaftaran ujian tersebut dimulai dari 1 Maret sampai 1 April 2019 secara online," kata Wakil Rektor I Undiksha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si, di Singaraja, Selasa.
    
Ia menjelaskan pendaftaran ujian secara online selama satu bulan itu dapat dilakukan melalui laman https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id dengan menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) untuk mendapatkan username dan password.
    
Setelah itu, peserta dianjurkan memilih hari, tanggal, sesi dan lokasi pusat UTBKPTN untuk mendapatkan slip pembayaran yang dilakukan di bank mitra, kecuali bagi pendaftar bidang Bidikmisi. Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 1 X 24 jam.
    
"Selain itu, sebelum ujian, peserta perlu login kembali ke laman https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id untuk mengisi data dan mencetak kartu pendaftaran," katanya.
    
Sesuai mekanisme pendaftaran, peserta hanya diperbolehkan mengikuti ujian maksimal dua kali, dengan ketentuan ujian kelompok Saintek satu kali, atau kelompok Saintek dua kali atau kelompok Soshum dua kali.
    
Peserta yang ingin mengikuti tes satu kali dapat mendaftar pada gelombang pertama pada 1 sampai 24 Maret atau gelombang kedua pada 25 maret sampai 1 April.
    
"Waktu pelaksanaan tes untuk peserta pendaftar gelombang pertama tanggal 13 April sampai 4 Mei, dan untuk gelombang kedua dari 11 Mei sampai 26 Mei. Untuk yang mengikuti tes dua kali harus harus mendaftar dii gelombang pertama dan kedua," jelasnya.
    
Pelaksanaan ujian terbagi dua sesi, pagi dan siang pada Sabtu dan Minggu. Metodenya, yakni tes potensi skolastik (TPS) untuk mengukur kemampuan kognitif yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi, dan berkembang melalui proses belajar mengajar dan transfer dari pengalaman-pengalaman di dalam maupun luar sekolah.
    
"Ada pula TPA atau Tes Kompetensi Akademik untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan materi yang diajarkan di sekolah dan diperlukan untuk berhasil di pendidikan tinggi dengan soal-soal yang mengukur Higher Order Thingking Skill (HOTS)," katanya.
    
Menurut dia, pengumuman hasil dijadwalkan sepuluh hari setelah pelaksanaan ujian. "Untuk tes memang bisa diikuti sekali. Tetapi kami mengimbau untuk bisa ikut dua kali. Supaya ada pilihan nilai yang digunakan SBMPTN," katanya.
    
Ia mengharapkan calon peserta bisa menentukan sejak dini dan dipersiapkan dengan baik. Untuk biaya ujian Rp200.000 untuk sekali ikut. Biaya ujian ditanggung peserta. "Kalau untuk calon peserta Bidikmisi yang dinyatakan lolos persyaratan tidak membayar," kata Arnyana.
    
Untuk mendukung fasilitas, Undiksha bekerja sama dengan sejumlah sekolah di Kabupaten Buleleng yang memiliki komputer memadai. "Untuk ujian ini, kami membutuhkan komputer cukup banyak. Jadi, pelaksanaannya ada sistem kerja sama," katanya.
    
Ia menambahkan hasil ujian ini tak hanya digunakan pendaftaran SBMPTN, namun juga dapat untuk mendukung seleksi jalur mandiri maupun mengasah kemampuan diri. "Dari kementerian menyampaikan hasil ini dapat digunakan dalam jalur mandiri. Artinya, bisa dipakai atau tidak. Undiksha belum membahas itu, tapi sepertinya akan memakai," katanya.
    
Khusus untuk pendaftaran SBMPTN berlangsung dari 10 sampai 24 Juni 2019. (ed)

Baca juga: Undiksha duduki peringkat ke-36 versi Kemenristekdikti
Baca juga: Mahasiswi Undhiksa Raih juara LKTI berkat "Abalone"

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019