Denpasar (Antaranews Bali) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali mendukung program Pemerintah Kota Denpasar terkait program pengurangan penggunaan kantong plastik yang telah tertuang dalam Perwali.
"Kami mendukung gerakan pengurangan penggunaan kantong plastik yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 36 Tahun 2018," kata Ketua Aprindo Bali, Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pada masa sosialisasi Perwali tersebut pihaknya juga sudah menyampaikan kepada anggota dari Aprindo untuk kesiapan dan mengantisipasi ketiga terjadi pengurangan penggunaan kantong plastik.
"Kami juga sebelum diberlakukan Perwali itu, kami sudah melakukan langkah-langkah sosialisasi kepada anggota Apindo," kata Agung Agra didampingi Ketua Aprindo Denpasar Komang Tangkas Perwira Negara.
Terkait dukungan tersebut kepada pemkot, pihaknya juga melakukan tatap muka dengan Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara pada Kamis (17/1). Pihaknya terus berupaya maksimal, bersinergi dan melakukan koordinasi terkait dengan kebijakan pemberlakukan Perwali itu sejak 1 Januari 2019.
"Pada prinsipnya kami sangat mendukung kebijakan ini, hampir sudah 97 persen anggota kami sudah tidak lagi menyediakan kantong plastik untuk konsumen," ucapnya.
Dikatakan, bahwa kebijakan ini juga memberikan keuntungan kepada pemilik toko ritel karena dapat mengurangi biaya penyediaan kantong plastik.
"Positifnya kami justru diuntungkan karena tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk menyediakan kantong plastik, masyarakat juga sudah banyak yang sadar membawa tas belanja sendiri," ucapnya.
Ke depan, kata Agung Agra, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan Pemkot Denpasar, terutama kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang membidangi hal ini. Selain itu, koordinasi ke depannya diharapkan lebih intens agar capaian program itu juga dapat lebih maksimal.
Seperti halnya alternatif yang ditawarkan untuk mengganti plastik seperti penggunaan kardus untuk jumlah belanja yang relatif banyak, ataupun kebijakan untuk menganjurkan konsumen membeli katong belanja.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan dukungan Aprindo Bali dalam menyukseskan Perwali ini sangat diapresiasi. Pada dasarnya, setiap kebijakan pasti menuai tantangan sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
"Bali adalah daerah pariwisata, Jadi jangan sampai permasalahan plastik yang sudah menjadi isu global tidak bisa kita atasi bersama. Terima kasih teman-teman dari Aprindo sudah mendukung langkah program ini, karena yang kita perjuangkan bersama adalah kepentingan global," katanya.
Lebih lanjut Jaya Negara mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengurangi penggunaan kantong plastik, dan terus mencetuskan inovasi-inovasi untuk menyukseskan langkah positif ini.
"Harapan kami seluruh lapisan masyarakat mampu memberikan ide-ide cerdasnya sebagai pengganti kantong plastik sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas yang berdampak pada ekonomi kreatif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami mendukung gerakan pengurangan penggunaan kantong plastik yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 36 Tahun 2018," kata Ketua Aprindo Bali, Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pada masa sosialisasi Perwali tersebut pihaknya juga sudah menyampaikan kepada anggota dari Aprindo untuk kesiapan dan mengantisipasi ketiga terjadi pengurangan penggunaan kantong plastik.
"Kami juga sebelum diberlakukan Perwali itu, kami sudah melakukan langkah-langkah sosialisasi kepada anggota Apindo," kata Agung Agra didampingi Ketua Aprindo Denpasar Komang Tangkas Perwira Negara.
Terkait dukungan tersebut kepada pemkot, pihaknya juga melakukan tatap muka dengan Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara pada Kamis (17/1). Pihaknya terus berupaya maksimal, bersinergi dan melakukan koordinasi terkait dengan kebijakan pemberlakukan Perwali itu sejak 1 Januari 2019.
"Pada prinsipnya kami sangat mendukung kebijakan ini, hampir sudah 97 persen anggota kami sudah tidak lagi menyediakan kantong plastik untuk konsumen," ucapnya.
Dikatakan, bahwa kebijakan ini juga memberikan keuntungan kepada pemilik toko ritel karena dapat mengurangi biaya penyediaan kantong plastik.
"Positifnya kami justru diuntungkan karena tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk menyediakan kantong plastik, masyarakat juga sudah banyak yang sadar membawa tas belanja sendiri," ucapnya.
Ke depan, kata Agung Agra, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan Pemkot Denpasar, terutama kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang membidangi hal ini. Selain itu, koordinasi ke depannya diharapkan lebih intens agar capaian program itu juga dapat lebih maksimal.
Seperti halnya alternatif yang ditawarkan untuk mengganti plastik seperti penggunaan kardus untuk jumlah belanja yang relatif banyak, ataupun kebijakan untuk menganjurkan konsumen membeli katong belanja.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan dukungan Aprindo Bali dalam menyukseskan Perwali ini sangat diapresiasi. Pada dasarnya, setiap kebijakan pasti menuai tantangan sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
"Bali adalah daerah pariwisata, Jadi jangan sampai permasalahan plastik yang sudah menjadi isu global tidak bisa kita atasi bersama. Terima kasih teman-teman dari Aprindo sudah mendukung langkah program ini, karena yang kita perjuangkan bersama adalah kepentingan global," katanya.
Lebih lanjut Jaya Negara mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengurangi penggunaan kantong plastik, dan terus mencetuskan inovasi-inovasi untuk menyukseskan langkah positif ini.
"Harapan kami seluruh lapisan masyarakat mampu memberikan ide-ide cerdasnya sebagai pengganti kantong plastik sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas yang berdampak pada ekonomi kreatif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019