Negara (Antaranews Bali) - Komandan Distrik Militer 1617 Jembrana Letnan Kolonel Djefry Marsono Hanok mengingatkan penyalahgunaan narkoba bisa melemahkan prajurit, yang ujung-ujungnya membahayakan bangsa dan negara.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pengarahan, sesaat sebelum dilakukan tes urine untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan anggotanya, di Negara, Kamis.

"Perang untuk mengalahkan musuh sekarang tidak hanya menggunakan senjata konvensional, tapi juga bisa menggunakan cara lain termasuk dengan menyusupkan narkoba di kalangan prajurit. Kita harus waspada dan menghindarinya," katanya.

Ia mengatakan, saat prajurit lemah karena narkoba, dengan gampang musuh bisa menyerang dan mengalahkannya dengan senjata konvensional.

Menurutnya, tes urine ini dilakukan rutin di kalangan anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 1617 Jembrana dengan waktu yang tidak ditentukan.

"Tadi tidak ada yang tahu kalau akan dilakukan tes urine. Kami kumpulkan anggota, baru diumumkan akan dilakukan tes narkoba," katanya.

Untuk tes ini, katanya, Kodim 1617 Jembrana tergolong sering melakukannya, agar anggota benar-benar tidak berani menyalahgunakan narkoba karena setiap saat bisa dilakukan tes ini.

Selain dirinya harus bebas narkoba, ia menegaskan, Babinsa yang bertugas di desa-desa juga memiliki kewajiban mengawasi wilayah masing-masing terhadap peredaran maupun pemakaian narkoba.

"Seluruh Babinsa saya perintahkan untuk perang terhadap narkoba. Barang yang satu ini sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa dan negara, karena menyasar generasi penerus bangsa. Kalau generasi penerus sudah rusak karena narkoba, maka hancurlah bangsa ini," katanya.

Tes urine kali ini diikuti 100 orang pimpinan dan anggota Kodim 1617 Jembrana, dengan hasil seluruhnya bersih dari penyalahgunaan narkoba. (ed)

 

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019