Denpasar (Antara Bali) - Komponen konsumsi rumah tangga di Bali memberikan kontribusi dominan sebesar Rp10,76 triliun atau 59,84 persen terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar Rp 17,99 triliun selama triwulan II (April-Juni) 2011.

Sementara kemampuan konsumsi lembaga swasta nirlaba hanya sebesar Rp0,15 triliun atau 0,82 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Suarsa  di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, demikian pula konsumsi pemerintah terhadap pembentukan PDRB Bali hanya memberikan andil Rp2,32 triliun atau 12,92 persen dan pembentukan modal tetap domestrik bruto atau investasi fisik Rp5,37 triliun atau 29,85 persen.

Perubahan stok atau inventori Rp0,06 triliun atau 0,34 persen, menyusul ekspor Rp18,42 triliun atau 102,42 persen dan impor Rp18 triliun atau 100,06 persen.

Gede Suarsa menjelaskan, PDRB Bali  atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2011 mencapai Rp 17,99 triliun dan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp7,61 triliun.

Kondisi tesebut menyebabkan perekonomian Bali tumbuh 2,17 persen dibanding triwulan sebelumnya. Perekonomian yang berkembang cukup signifikan itu didukung oleh pertumbuhan yang terjadi pada semua komponen penggunaan.

Jika dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) konsumsi rumah tangga tumbuh 1,06 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba meningkat 0,68 persen dan konsumsi pemerintah juga mengalami peningkatan 1,20 persen.

Demikian pula komponen ekspor meningkat cukup tinggi mencapai 4,55 persen serta diimbangi oleh pertumbuhan sisi impor yang tumbuh 1,30 persen, sementara stok sedikit turun sebesar 0,81 persen.

Jika dibandingkan triwulan II-2010 (y-on-y) pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 9,76 persen, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 6,71 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 16,66 persen.

Pembentukan modal tetap domestik bruto tumbuh 8,58 persen dan perubahan inventori tumbuh sebesar 9,77 persen. Sementara  ekspor dan impor masing-masing tumbuh 10,95 persen dan 9,37 persen.

Pertumbuhan ekonomi Bali yang cukup signifikan itu didorong oleh pertumbuhan komponen pengeluaran rumah tangga dan ekspor yang masing-masing tumbuh 5,67 persen dan delapan persen, ujar Gede Suarsa.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011