Negara (Antaranews Bali) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1617 Jembrana, Bali membantu perbaikan dan normalisasi saluran irigasi di wilayah yang terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu.
"Hari ini kami melaksanakan karya bakti TNI di saluran irgasi Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo yang terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu," kata Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri. Djefry Marsono Hanok, di sela-sela kegiatan tersebut, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan karya bakti bersama anggota Batalion Infanteri Mekanis 741/Garuda Nusantara serta masyarakat umum ini, bertujuan membersihkan material banjir sehingga aliran air untuk lahan pertanian di wilayah Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring lancar.
Menurutnya, berdasarkan keterangan penyuluh pertanian serta pengurus subak (kelompok petani khas Bali) setempat, saluran irigasi itu mengairi ratusan hektare lahan pertanian sehingga dibutuhkan tindakan dan gerakan cepat untuk memulihkannya setelah diterjang banjir.
Selain tenaga manusia, gotong-royong ini juga didukung dengan alat berat seperti eskavator yang mengeruk saluran irigasi, sementara pembuatan tanggul dengan menggunakan batu sungai dilakukan bersama-sama TNI dan masyarakat.
"Bendungan atau tanggul ini bersifat sementara agar aliran air lebih fokus ke saluran irigasi. Kami akan berbuat semampunya untuk membantu masyarakat, khususnya yang menjadi korban bencana alam," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Hari ini kami melaksanakan karya bakti TNI di saluran irgasi Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo yang terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu," kata Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri. Djefry Marsono Hanok, di sela-sela kegiatan tersebut, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan karya bakti bersama anggota Batalion Infanteri Mekanis 741/Garuda Nusantara serta masyarakat umum ini, bertujuan membersihkan material banjir sehingga aliran air untuk lahan pertanian di wilayah Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring lancar.
Menurutnya, berdasarkan keterangan penyuluh pertanian serta pengurus subak (kelompok petani khas Bali) setempat, saluran irigasi itu mengairi ratusan hektare lahan pertanian sehingga dibutuhkan tindakan dan gerakan cepat untuk memulihkannya setelah diterjang banjir.
Selain tenaga manusia, gotong-royong ini juga didukung dengan alat berat seperti eskavator yang mengeruk saluran irigasi, sementara pembuatan tanggul dengan menggunakan batu sungai dilakukan bersama-sama TNI dan masyarakat.
"Bendungan atau tanggul ini bersifat sementara agar aliran air lebih fokus ke saluran irigasi. Kami akan berbuat semampunya untuk membantu masyarakat, khususnya yang menjadi korban bencana alam," katanya. (ed)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019