Jakarta (Antaranews Bali) - Pemerintah menyerap dana Rp28,25 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) pada awal tahun 2019, untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp55,27 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat, menyatakan lelang yang berlangsung pada Kamis (3/1) tersebut telah melebihi target maksimal yang ditetapkan Rp30 triliun.

Untuk seri SPN03190406, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,80700 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 April 2019 ini mencapai Rp7,075 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,0 persen.

Untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,93967 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 ini mencapai Rp10,82 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,7 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,97998 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp16,74 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,2 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,04989 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp11,12 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,02 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,34986 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp4,26 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,3 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,47935 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp5,24 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,4 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,7 persen. 

Baca juga: Pemerintah lakukan lelang SUN perdana 2019 pada 3 Januari

(AL)

Pewarta: Satyagraha

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019