Denpasar (Antaranews Bali) - Ajang "Denpasar Festival (Denfest)" setiap tahunnya selalu mendukung hadirnya wirausaha-wirausaha muda di Kota Denpasar, termasuk kaum difabel.Salah satu yang istimewa dalam penyelenggaraan Denfest 2018 ini adalah hadirnya "Difabelpreneur" yang memberikan ruang lebih luas para penyandang disabilitas untuk memperkenalkan hasil karyanya sekaligus diperjualbelikan dalam festival itu.
"Kami mendukung bagi penyandang disabilitas untuk melakukan usaha, mulai dari kuliner, fashion, dan aneka kerajinan lainnya diberikan ruang dan kesempatan untuk memperkenalkan produknya melalui stan (anjungan) yang disiapkan Pemkot Denpasar," kata Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Ny. Selly Dharmawijaya, Jumat.
"Difabelpreneur" adalah para penyandang disabilitas yang memiliki potensi sebagai seorang pengusaha. Keterbatasan yang mereka miliki tak lantas membuat kreativitasnya terbatas, justru sebaliknya mereka diberikan kesempatan untuk berkreativitas sekaligus memperkenalkan produknya di stan khusus Denfest 2018.
"Saya sangat mendukung langkah ini sebagai salah satu penguatan industri kreatif dan wadah sahabat-sahabat penyandang disabilitas untuk bangkit dan mampu memperkuat ekonomi mereka," ujar Selly Mantra yang telah mendapatkan penghargaan Kesetiakawanan Sosial yang diberikan oleh Menteri Sosial itu.
Pemerintah Kota Denpasar khususnya K3S Kota Denpasar senantiasa mewadahi kreativitas para penyandang disabilitas, selain untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, langkah ini uga menjadi salah satu upaya untuk memberikan ruang yang sama dan setara para setiap masyarakat di Kota Denpasar.
"Tidak ada yang berbeda ya semua kami rangkul, bahkan di beberapa Dinas di Kota Denpasar tenaga kerjanya adalah mereka ini, kita berikan ruang yang sama untuk memotivasi mereka juga,"katanya.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya bahwa pihaknya senantiasa memfasilitasi kreativitas para penyandang disabilitas dengan berbagai program salah satunya "Difabelpreneur" tersebut.
"Baik dari Rumah Berdaya, Putra Putri Tuli, dan yang lainnya juga kami berikan kesempatan yang sama, dan terbukti mereka sangat kreatif bahkan potensial untuk mengembangkan usaha yang dimiliki," ucapnya.
Salah satu pengunjung stand ini yaitu, Ibu Bara sangat mengapresiasi karya-karya yang dipajang dan diperjualbelikan.
"Saya membeli tas yang dibuat dari limbah plastik, ternyata sangat cantik dan bermanfaat, inipun juga menjadi salah satu solusi pemanfaatan plastik lebih berdaya guna dan berdaya jual," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami mendukung bagi penyandang disabilitas untuk melakukan usaha, mulai dari kuliner, fashion, dan aneka kerajinan lainnya diberikan ruang dan kesempatan untuk memperkenalkan produknya melalui stan (anjungan) yang disiapkan Pemkot Denpasar," kata Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Ny. Selly Dharmawijaya, Jumat.
"Difabelpreneur" adalah para penyandang disabilitas yang memiliki potensi sebagai seorang pengusaha. Keterbatasan yang mereka miliki tak lantas membuat kreativitasnya terbatas, justru sebaliknya mereka diberikan kesempatan untuk berkreativitas sekaligus memperkenalkan produknya di stan khusus Denfest 2018.
"Saya sangat mendukung langkah ini sebagai salah satu penguatan industri kreatif dan wadah sahabat-sahabat penyandang disabilitas untuk bangkit dan mampu memperkuat ekonomi mereka," ujar Selly Mantra yang telah mendapatkan penghargaan Kesetiakawanan Sosial yang diberikan oleh Menteri Sosial itu.
Pemerintah Kota Denpasar khususnya K3S Kota Denpasar senantiasa mewadahi kreativitas para penyandang disabilitas, selain untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, langkah ini uga menjadi salah satu upaya untuk memberikan ruang yang sama dan setara para setiap masyarakat di Kota Denpasar.
"Tidak ada yang berbeda ya semua kami rangkul, bahkan di beberapa Dinas di Kota Denpasar tenaga kerjanya adalah mereka ini, kita berikan ruang yang sama untuk memotivasi mereka juga,"katanya.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya bahwa pihaknya senantiasa memfasilitasi kreativitas para penyandang disabilitas dengan berbagai program salah satunya "Difabelpreneur" tersebut.
"Baik dari Rumah Berdaya, Putra Putri Tuli, dan yang lainnya juga kami berikan kesempatan yang sama, dan terbukti mereka sangat kreatif bahkan potensial untuk mengembangkan usaha yang dimiliki," ucapnya.
Salah satu pengunjung stand ini yaitu, Ibu Bara sangat mengapresiasi karya-karya yang dipajang dan diperjualbelikan.
"Saya membeli tas yang dibuat dari limbah plastik, ternyata sangat cantik dan bermanfaat, inipun juga menjadi salah satu solusi pemanfaatan plastik lebih berdaya guna dan berdaya jual," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018