Denpasar (Antaranews Bali) - Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus R. Golose menegaskan bahwa jajarannya akan menumpas segala aksi premanisme di Pulau Dewata pada tahun 2019, karena dapat menyengsarakan rakyat kecil.

"Jadi, perlu saya ingatkan dan juga dicatat, tidak boleh dan tidak boleh lagi ada aksi premanisme di Pulau Bali ini, apalagi kembali melakukan kejahatan premanisme yang menyengsarakan rakyat kecil. Maka akan berhadapan dengan saya dan jajaran saya," ujar Petrus Golose dalam acara temu media menyambut akhir Tahun di Kudeta Restaurant Seminyak, Kuta, Jumat.

Ia menegaskan, pejabat di Bali yang mendukung adanya para preman ini di Bali juga secara tegas mengatakan kepada Kapolda Bali, sudah tidak berani lagi bahwa mereka ada di belakang pejabat itu.

Pihaknya juga mengimbau kepada para pejabat di Bali agar tidak lagi menggunakan jasa mereka untuk memuluskan program baru.

"Para pelaku kejahatan terorganisasi (organize crime) ini sudah banyak yang tobat dengan menjadi pendeta Hindu atau pemangku, bekerja dengan halal kembali dan ada juga yang melarikan diri ke luar negeri. Ini yang kami harapkan," kata jenderal bintang dua itu.

Pihaknya mencanangkan, Tahun 2019 agar menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemberantasan kejahatan transnasional crime seperti peredaran gelap narkotika, khususnya mencegah Pulau Bali menjadi tempat produksi narkoba.

"Saya bersyukur di Bali tidak ada industri rumahan atau pabrik narkoba, seperti halnya di daerah lain. Kami juga bekerja sama dengan negara lain untuk penanganan kejahatan narkotika internasional," ujarnya.

Meskipun Bali bukan polisi regional, namun atas seizin Kapolri maka Polda Bali bekerja sama antara "police to police" atau polisi Bali dengan negara lain terkait pengungkapan gembong narkoba internasional. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018