Denpasar, (Antaranews Bali) - Anggota Kodim 1619/Tabanan, Kodam IX Udayana menanam 900 pohon bersama masyarakat dan siswa SMPN 3 Penebel di sekitar area luar Pura Luhur Besi Kalung, Desa Babahan, Tabanan, Rabu, yang merupakan karya bhakti dan penghijauan dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika 2018.

Pasiter Kodim 1619/Tabanan, Kapten Inf. I Ketut Suardana mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan segenap "pengempon" Pura Luhur Besi Kalung dan pelajar SMPN 3 Penebel yang sudah hadir dalam kegiatan ini.

"Karya bhakti penghijauan dengan penanaman pohon sejumlah 900 pohon dari berbagai jenis seperti durian, manggis, cempaka, mahoni, kelapa dan yang lainnya merupakan rangkaian dari Hari Juang Kartika, yang puncaknya akan dilaksanakan 15 Desember 2018 mendatang," ujar Suardana.

Upaya penghijauan dan giat bersih-bersih ini dilakukan untuk melestarikan lingkungan hutan disekitar Pura Besi Kalung yang ke depannya bermanfaat sebagai sumber air sekaligus untuk menjaga kualitas udara agar bersih dan sehat.

Disisi lain Kodim 1626/Bangli mengelar apel di Aula Makodim yang mengusung tema "Profesionalisme Danramil Dan Babinsa Untuk Rakyat" yang juga sekaligus pemberi materi oleh Polres Bangli, Dinas P3, BPBD Bangli, PMD, KPU dan Disdukcapil Kabupaten Bangli.

Dandim 1626/Bangli, Letkol Cpn. Andy Pranoto diwakili Kasdim 1626/Bangli, Mayor Inf. Nouvi Effendi menyampaikan, kegiatan apel ini bertujuan sebagai sarana pimpinan dalam menjalankan fungsi komando dan pengendalian terhadap satuan jajaran dan untuk menindaklanjuti kebijakan pimpinan dalam lanjut Apel Danrem/Dandim Terpusat 2018 yang telah dilaksanakan di Pussenif Kodiklatad pada Bulan November 2018 lalu.

"Apel yang kita laksanakan ini, bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta penyamaan visi, persepsi dan interprestasi dalam menyikapi permasalahan aktual yang terjadi di Wilayah Kodim 1626/Bangli, sehingga diperoleh kesamaan sikap dan tindakan di lapangan dalam rangka mendukung tugas pokok Kodim," katanya.

Beberapa masalah aktual seperti kriminalitas yang semakin meningkat dengan modus yang semakin kompleks, kesenjangan sosial, bentrok antar kampung, ketidakpastian penegakan hukum dan masalah pengangguran masih menyelimuti di beberapa wilayah.

Selain masalah tersebut, masalah lain yang muncul yaitu berbagai musibah dan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan angin puting beliung yang semua permasalahan-permasalahan ini, dapat saja terjadi di Ailayah Bangli, karena Bangli memiliki kondisi wilayah yang rentan terhadap timbulnya bencana alam.

Oleh karenanya, penyamaan visi, persepsi dan interpretasi para peserta apel dalam menyikapi permasalahan aktual yang terjadi di wilayah dengan pemerintah daerah menjadi sangat penting, sehingga diharapkan setiap Apkowil memiliki kesamaan sikap dan tindakan dalam merespon serta mengkritisi berbagai permasalahan di lapangan, dengan mengupayakan solusi sesuai tataran kewenangannya masing-masing.

"Solusi-solusi dalam mengatasi permasalahan di lapangan harus terus diupayakan serta dilakukan secara komprehensif dan integral dengan melibatkan segenap komponen masyarakat dan instansi terkait yang berbasis kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara," katanya.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018