Bangli (Antaranews Bali) - Bupati Bangli I Made Gianyar melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap dua desa di Kecamatan Kintamani, penerima program Gerakan Membangun Desa Sistem Gotong Royong (Gerbangdessigot) dan program Gerbang Gita Santi (GGS) tahun 2018.
"Yang menjadi sasaran monev adalah Desa Belancan dan Desa Bayung Gede," kata Bupati Made Gianyar, saat meninjau ke lapangan (4/12) sebagaimana keterangan pers Diskominfo Bangli yang diterima, Rabu..
Mengawali monev ini, Bupati Made Gianyar dan sejumlah pimpinan OPD terkait meninjau pembangunan balai serbaguna Desa Belancan. Ia didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangli I Dewa Bagus Riana Putra, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli I Gede Arta, Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Bangli Wayan Sugiarta, Camat Kintamani Wayan Dirgayusa dan sejumlah pimpinan OPD terkait
Saat meninjau balai serbaguna ini, ia meminta Perbekel Desa Belancan dan panitia pembangunan bisa mengawasi proses pembangunan dengan baik, sehingga kualitas bangunan terstandar dan waktu penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah meninjau pembangunan balai serba guna, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tri Kerta Praja Desa Belancan.
Dalam kunjungan ini, Bupati Made Gianyar mengaku sangat mengapresiasi Bumdes Tri Kerta Praja, karena tidak hanya bergelut di jasa simpan pinjam saja, tetapi sudah merambah ke jasa lainnya, seperti pengelolaan pasar desa dan penyedia jasa sewa molen.
Setelah selesai melaksanakan monev di Desa Belancan, selanjutnya rombongan Bupati Bangli menuju Desa Bayung Gede. Mengawali monev di Desa Bayung Gede, Bupati Made Gianyar meninjau jalan rambat beton usaha tani sepanjang 2.070 meter, yang didanai melalui program Gerbangdessigot.
Setelah memantau langsung kondisi jalan rambat beton usaha tani ini, Bupati Made Gianyar mengaku puas. Ia mengatakan meskipun dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat, namun kualitas dari jalan rambat beton ini sangatlah baik. “Meskipun dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat, saya senang dengan kualitas jalan rambat beton usaha tani ini. Mudah-mudahan jalan ini bisa mendorong produksi pertanian di Desa Bayung Gede”harapnya.
Setelah meninjau jalan rambat beton, selanjutnya Bupati Made Gianyar meninjau proses pembangunan tembok penyengker Pura Dadia Ibu, MCK Rumah Tangga Miskin (RTM) I Wayan Gimboh dan Bumdes Arsa Bhuana Manunggal.
Seusai melakukan monev, Bupati Made Gianyar mengaku puas dengan kualitas pembangunan yang didanai melalui program Gerbangdessigot dan Gerbang Gita Santi. “Secara umum dari hasil monev hari ini, saya sangat puas dengan kualitas pembangunan yang didanai melalui program Gerbangdessigot dan Gerbang Gita Santi.
Namun saya minta, proyek yang masih dalam tahap pembangunan benar-benar diawasi dengan baik, sehingga kualitas dan penyelesaiannya bisa tepat waktu”pintanya.
Selain Gerbangdessigot, Gerbang Gita Santi, Alokasi Dana Desa (ADD) yang besar, program lain yang menjadi primadona masyarakat Bangli adalah hotmix masuk desa.
Menurut dia, semenjak program ini diluncurkan pada tahun anggaran 2011 lalu, ruas jalan di Kabupaten Bangli yang berstatus jalan kabupaten terus mengalami penambahan. Hal ini tidak lepas dari banyaknya desa yang mengajukan pelimpahan status jalan desa menjadi kabupaten. “Berdasarkan SK terbaru, ruas jalan di Kabupaten Bangli yang berstatus jalan kabupaten mencapai 949 Km. Dimana sebelumnya hanya 700 Km lebih”terangnya.
Terkait dengan program hotmix masuk desa, Bupati Made Gianyar menargetkan program ini akan tuntas pada APBD 2020 mendatang. “Hotmix masuk desa adalah salah satu program yang menjadi primadona masyarakat. Saya target program ini tuntas pada APBD 2020 mendatang”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangli I Dewa Bagus Riana Putra mengatakan, tujuan dilaksanakannya monev hari ini adalah untuk memastikan apakah penjabaran program Gerbangdessigot sudah sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) panduan Gerbangdessiot.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Yang menjadi sasaran monev adalah Desa Belancan dan Desa Bayung Gede," kata Bupati Made Gianyar, saat meninjau ke lapangan (4/12) sebagaimana keterangan pers Diskominfo Bangli yang diterima, Rabu..
Mengawali monev ini, Bupati Made Gianyar dan sejumlah pimpinan OPD terkait meninjau pembangunan balai serbaguna Desa Belancan. Ia didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangli I Dewa Bagus Riana Putra, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli I Gede Arta, Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Bangli Wayan Sugiarta, Camat Kintamani Wayan Dirgayusa dan sejumlah pimpinan OPD terkait
Saat meninjau balai serbaguna ini, ia meminta Perbekel Desa Belancan dan panitia pembangunan bisa mengawasi proses pembangunan dengan baik, sehingga kualitas bangunan terstandar dan waktu penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah meninjau pembangunan balai serba guna, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tri Kerta Praja Desa Belancan.
Dalam kunjungan ini, Bupati Made Gianyar mengaku sangat mengapresiasi Bumdes Tri Kerta Praja, karena tidak hanya bergelut di jasa simpan pinjam saja, tetapi sudah merambah ke jasa lainnya, seperti pengelolaan pasar desa dan penyedia jasa sewa molen.
Setelah selesai melaksanakan monev di Desa Belancan, selanjutnya rombongan Bupati Bangli menuju Desa Bayung Gede. Mengawali monev di Desa Bayung Gede, Bupati Made Gianyar meninjau jalan rambat beton usaha tani sepanjang 2.070 meter, yang didanai melalui program Gerbangdessigot.
Setelah memantau langsung kondisi jalan rambat beton usaha tani ini, Bupati Made Gianyar mengaku puas. Ia mengatakan meskipun dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat, namun kualitas dari jalan rambat beton ini sangatlah baik. “Meskipun dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat, saya senang dengan kualitas jalan rambat beton usaha tani ini. Mudah-mudahan jalan ini bisa mendorong produksi pertanian di Desa Bayung Gede”harapnya.
Setelah meninjau jalan rambat beton, selanjutnya Bupati Made Gianyar meninjau proses pembangunan tembok penyengker Pura Dadia Ibu, MCK Rumah Tangga Miskin (RTM) I Wayan Gimboh dan Bumdes Arsa Bhuana Manunggal.
Seusai melakukan monev, Bupati Made Gianyar mengaku puas dengan kualitas pembangunan yang didanai melalui program Gerbangdessigot dan Gerbang Gita Santi. “Secara umum dari hasil monev hari ini, saya sangat puas dengan kualitas pembangunan yang didanai melalui program Gerbangdessigot dan Gerbang Gita Santi.
Namun saya minta, proyek yang masih dalam tahap pembangunan benar-benar diawasi dengan baik, sehingga kualitas dan penyelesaiannya bisa tepat waktu”pintanya.
Selain Gerbangdessigot, Gerbang Gita Santi, Alokasi Dana Desa (ADD) yang besar, program lain yang menjadi primadona masyarakat Bangli adalah hotmix masuk desa.
Menurut dia, semenjak program ini diluncurkan pada tahun anggaran 2011 lalu, ruas jalan di Kabupaten Bangli yang berstatus jalan kabupaten terus mengalami penambahan. Hal ini tidak lepas dari banyaknya desa yang mengajukan pelimpahan status jalan desa menjadi kabupaten. “Berdasarkan SK terbaru, ruas jalan di Kabupaten Bangli yang berstatus jalan kabupaten mencapai 949 Km. Dimana sebelumnya hanya 700 Km lebih”terangnya.
Terkait dengan program hotmix masuk desa, Bupati Made Gianyar menargetkan program ini akan tuntas pada APBD 2020 mendatang. “Hotmix masuk desa adalah salah satu program yang menjadi primadona masyarakat. Saya target program ini tuntas pada APBD 2020 mendatang”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangli I Dewa Bagus Riana Putra mengatakan, tujuan dilaksanakannya monev hari ini adalah untuk memastikan apakah penjabaran program Gerbangdessigot sudah sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) panduan Gerbangdessiot.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018