Gianyar (Antaranews Bali) - Kabupaten Gianyar meraih tiga kali berturut-turut sebagai juara 1 dalam lomba Napak Tilas I Gusti Rai dalam memperingati Hari Puputan Margarana, 20 November.

“Kabupaten Gianyar berhasil menciptakan hattrick setelah berhasil secara berturut-turut meraih juara 1 tahun 2014, 2015 dan tahun 2016. Untuk tahun 2017 tidak dilombakan karena terjadi erupsi Gunung Agung,” kata Kabag Kerjasama dan Tata Pemerintahan Setda  Gianyar, Anak Agung Putri Ari, dalam keterangan pers yang diterima di Gianyar, Kamis.

Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan diterima Sekdakab. Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, pada puncak peringatan Hari Puputan Margarana di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan (20/11).

Ditambahkan, tahun ini Kabupaten Gianyar tetap mengadakan Napak Tilas Pataka Panji-panji dan Surat Sakti I Gusti Ngurah Rai ke masing-masing kecamatan setelah serah terima dari Kabupaten Bangli.

Namun tidak ikut dinilai, karena sudah tiga kali berhasil meraih juara.  Secara garis besarnya menurut Agung Putri Ari yang dinilai dalah lomba tersebut adalah saat upacara serah terima dan partisipasi masyarakat, begitupula saat penyambutan di masing-masing tugu di tiap kecamatan.

Untuk partisipasi masyarakat di masing-masing kecamatan tidak perlu diragukan lagi. Dalam setiap kirab napak tilas kata Agung Putri siswa SMP dan SMA terdekat dengan tugu di masing-masing kecamatan antusias membawa bendera sebagai symbol cinta tanah air di tambah bleganjur yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme.

HUT PGRI

Masih di bidang pendidikan, PGRI Kabupaten Gianyar melaksanakan berbagai kegiatan berupa seminar, lomba karya ilmiah serta aksi bakti sosial bersih pantai, dalam rangka memperingati HUT PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018.

Tema kegiatan serangkaian peringatan HUT PGRI dan HGN di Kabupaten Gianyar yakni “ Wujudkan Guru Sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas dan Berkarakter dalam Revolusi 4.0” yaitu menyongsong revolusi industri ke-empat yang dimulai dengan revolusi internet (internet of thing).

“Tema ini mengandung makna bahwa era serba digital dengan dampak internet of thing tersebut, guru harus mampu berperan sebagai dinamisator dan juga sebagai katalisator yakni membentengi dari pengaruh negative internet,”  kata Ketua Panitia Seminar Pendidikan HUT PGRI ke-73 dan HGN Tahun 2018, Dewa Nyoman Bawa pada pembukaan seminar pendidikan di Balai Budaya Gianyar, Rabu, (21/11).

Seminar pendidikan menghadirkan narasumber yakni Pembantu Rektor  I Universitas Pendidikan Ganesha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana diikuti oleh anggota PGRI Kabupaten Gianyar.

Ketua PGRI Kabupaten Gianyar I Wayan Gabra mengatakan  organisasi guru merupakan organisasi profesi terbesar. Jika potensi ini dapat dibina dengan baik, bersinergi dengan pemerintah apapun yang menjadi program pemerintah dapat terlaksana dengan baik. Meski tata kelola guru sebagian ada di Provinsi dan sebagian di Kabupaten, namun organisasi profesi tetap berada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten.

“Oleh sebab itu PGRI Kabupaten Gianyar harus bersinergi, bersatu padu mensukseskan program dari Pemerintah Kabupaten Gianyar,” tegas Wayan Gabra. (*)

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018