Jembrana (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Wayan Koster terus berupaya mendorong minat masyarakat setempat untuk beternak Sapi Bali guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus untuk pelestarian hewan ternak khas Pulau Dewata itu.
"Apalagi Sapi Bali juga memiliki keunggulan pada dagingnya yang bisa disandingkan dengan sapi dari negara lain," kata Koster saat menyerahkan penghargaan Simantri Berprestasi, di Desa Baluk, Jembrana, Minggu.
Menurut dia, program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang telah digagas Pemprov Bali sejak masa pemerintahan Made Mangku Pastika, Gubernur Bali sebelumnya itu sangat bagus.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan Simantri kedepan yang lebih baik, pihaknya telah mempersiapkan tim ahli untuk melakukan pengkajian.
"Selain itu, untuk membangkitkan semangat masyarakat, tahun 2019 saya akan membuat kontes Sapi Bali di setiap kabupaten/kota dan nanti yang terbaik akan mendapatkan hadiah satu setengah kali dari harga sapi yang diperlombakan," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap kedepan, masyarakat Bali bisa membangun kembali minatnya untuk beternak dan melestarikan sapi Bali, karena semakin banyak individu maupun lembaga yang melestarikan sapi Bali maka akan semakin baik untuk menjaga keberadaan sapi-sapi Bali.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Gubernur Bali pada kelompok tani Kabupaten Jembrana sebagai pemenang lomba tingkat provinsi.
Menurutnya, program Simantri memiliki keunggulan yang baik untuk tetap dipertahankan dan tentunya diiringi dengan inovasi-inovasi. Hal itu, karena selain memberikan manfaat dalam bidang ekonomi juga diharapkan dapat memberikan manfaat pada bidang daya tarik pariwisata pertanian.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya pengembangan Simantri di Kabupaten Jembrana maka ke depan Jembrana tidak hanya menjadi lalu lintas pariwisata saja namun juga menjadi objek pariwisata seperti kabupaten lainnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan bahwa sampai akhir tahun 2018 telah terbangun 752 unit Simantri yang tersebar di seluruh Bali.
Berbagai upaya untuk menyempurnakan Simantri dengan mengembangkan berbagai inovasi telah dilakukan khususnya untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan simantri, seperti perbaikan-perbaikan teknik pengolahan limbah agar lebih praktis dan berkualitas dimana instalasi bio urine tidak lagi menggunakan tangga penipisan amoniak.
Selain itu, juga telah dilakukan inovasi dalam mengansurasikan ternak sapi Simantri, mengharuskan setiap simantri melaksanakan demplot pertanian organik, melengkapi instalasi biogas dengan teknik dizulfuriser dan teknik bolting yang bekerjasama dengan group riset Fakultas Teknik UNUD, serta inovasi lainnya.
Selain ada kendala berupa kasus pada beberapa Simantri, telah banyak hal-hal positif yang diperoleh dari pelaksanaan program Simantri seperti perkembangan jumlah kelompok sinatri dari 10 kelompok menjadi 752 kelompok, perkembangan jumlah induk sapi dari 20 ekor menjadi 14.040 ekor ditahun 2018, dan lainnya.
Selanjutnya dalam penilaian lomba kelompok Simantri berprestasi tingkat Provinsi Bali tahun 2018 yang penilaiannya telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, dengan tujuan untuk memotivasi para kelompok tani agar lebih berkembang menjadi kelompok mandiri dan tangguh.
Sedangkan dalam lomba Simantri tingkat Provinsi Bali itu Juara 1 dengan nilai 88,08 diraih oleh Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama (Simantri 569) Desa Baluk, Jembrana. Juara II dengan nilai 87,00 diraih oleh Kelompok Tani Moncong Karya Bersatu (Simantri 613) Desa Batumadeg, Kec Nusa Penida, Kab. Klungkung. Juara III dengan nilai 82.73 diraih oleh Kelompok Tani Tunas Merta (Simantri 543) Desa Pempatan, Kecmatan Rendang, Karangasem.
Harapan I diraih oleh Kelompok Tani Ternak Kelan Merta Sari (simantri 446), Bangli, Harapan II simantri 556 Kec. Banjar Buleleng, harapan III simantri 585 Desa Luwus, Tabanan, harapan IV simantri 437 Gianyar, harapan V simantri 521 Getasan Badung. Para pemenang diberikan hadiah motivasi berupa uang pembinaan dan beberapa ekor sapi (sesuai dengan juara yang diperoleh).
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman pekarangan diantaranya bibit kelapa, salak, jeruk bali, jeruk keprok, cabai dan bibit bunga gemitir oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster kepada PKK Kabupaten Jembrana.
"Saya minta ibu-ibu PKK agar menanam dan mengembangkan tanaman ini, agar pekarangan dapat tertata rapi, indah dan sejuk. Ke depan saya akan membuat program lomba keindahan pekarangan agar ibu-ibu semua terpacu semangatnya untuk membuat indah pekarangan," ujar Suastini Koster seraya menyerahkan bantuan bibit tanaman.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Wakil Bupati Jembrana, anggota DPRD Provinsi Bali serta undangan lainnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Apalagi Sapi Bali juga memiliki keunggulan pada dagingnya yang bisa disandingkan dengan sapi dari negara lain," kata Koster saat menyerahkan penghargaan Simantri Berprestasi, di Desa Baluk, Jembrana, Minggu.
Menurut dia, program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang telah digagas Pemprov Bali sejak masa pemerintahan Made Mangku Pastika, Gubernur Bali sebelumnya itu sangat bagus.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan Simantri kedepan yang lebih baik, pihaknya telah mempersiapkan tim ahli untuk melakukan pengkajian.
"Selain itu, untuk membangkitkan semangat masyarakat, tahun 2019 saya akan membuat kontes Sapi Bali di setiap kabupaten/kota dan nanti yang terbaik akan mendapatkan hadiah satu setengah kali dari harga sapi yang diperlombakan," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap kedepan, masyarakat Bali bisa membangun kembali minatnya untuk beternak dan melestarikan sapi Bali, karena semakin banyak individu maupun lembaga yang melestarikan sapi Bali maka akan semakin baik untuk menjaga keberadaan sapi-sapi Bali.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Gubernur Bali pada kelompok tani Kabupaten Jembrana sebagai pemenang lomba tingkat provinsi.
Menurutnya, program Simantri memiliki keunggulan yang baik untuk tetap dipertahankan dan tentunya diiringi dengan inovasi-inovasi. Hal itu, karena selain memberikan manfaat dalam bidang ekonomi juga diharapkan dapat memberikan manfaat pada bidang daya tarik pariwisata pertanian.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya pengembangan Simantri di Kabupaten Jembrana maka ke depan Jembrana tidak hanya menjadi lalu lintas pariwisata saja namun juga menjadi objek pariwisata seperti kabupaten lainnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan bahwa sampai akhir tahun 2018 telah terbangun 752 unit Simantri yang tersebar di seluruh Bali.
Berbagai upaya untuk menyempurnakan Simantri dengan mengembangkan berbagai inovasi telah dilakukan khususnya untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan simantri, seperti perbaikan-perbaikan teknik pengolahan limbah agar lebih praktis dan berkualitas dimana instalasi bio urine tidak lagi menggunakan tangga penipisan amoniak.
Selain itu, juga telah dilakukan inovasi dalam mengansurasikan ternak sapi Simantri, mengharuskan setiap simantri melaksanakan demplot pertanian organik, melengkapi instalasi biogas dengan teknik dizulfuriser dan teknik bolting yang bekerjasama dengan group riset Fakultas Teknik UNUD, serta inovasi lainnya.
Selain ada kendala berupa kasus pada beberapa Simantri, telah banyak hal-hal positif yang diperoleh dari pelaksanaan program Simantri seperti perkembangan jumlah kelompok sinatri dari 10 kelompok menjadi 752 kelompok, perkembangan jumlah induk sapi dari 20 ekor menjadi 14.040 ekor ditahun 2018, dan lainnya.
Selanjutnya dalam penilaian lomba kelompok Simantri berprestasi tingkat Provinsi Bali tahun 2018 yang penilaiannya telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, dengan tujuan untuk memotivasi para kelompok tani agar lebih berkembang menjadi kelompok mandiri dan tangguh.
Sedangkan dalam lomba Simantri tingkat Provinsi Bali itu Juara 1 dengan nilai 88,08 diraih oleh Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama (Simantri 569) Desa Baluk, Jembrana. Juara II dengan nilai 87,00 diraih oleh Kelompok Tani Moncong Karya Bersatu (Simantri 613) Desa Batumadeg, Kec Nusa Penida, Kab. Klungkung. Juara III dengan nilai 82.73 diraih oleh Kelompok Tani Tunas Merta (Simantri 543) Desa Pempatan, Kecmatan Rendang, Karangasem.
Harapan I diraih oleh Kelompok Tani Ternak Kelan Merta Sari (simantri 446), Bangli, Harapan II simantri 556 Kec. Banjar Buleleng, harapan III simantri 585 Desa Luwus, Tabanan, harapan IV simantri 437 Gianyar, harapan V simantri 521 Getasan Badung. Para pemenang diberikan hadiah motivasi berupa uang pembinaan dan beberapa ekor sapi (sesuai dengan juara yang diperoleh).
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman pekarangan diantaranya bibit kelapa, salak, jeruk bali, jeruk keprok, cabai dan bibit bunga gemitir oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster kepada PKK Kabupaten Jembrana.
"Saya minta ibu-ibu PKK agar menanam dan mengembangkan tanaman ini, agar pekarangan dapat tertata rapi, indah dan sejuk. Ke depan saya akan membuat program lomba keindahan pekarangan agar ibu-ibu semua terpacu semangatnya untuk membuat indah pekarangan," ujar Suastini Koster seraya menyerahkan bantuan bibit tanaman.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Wakil Bupati Jembrana, anggota DPRD Provinsi Bali serta undangan lainnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018