Denpasar (Antaranews Bali) - Menteri Informasi, Pariwisata dan Heritage Zanzibar, Hon. Mahmoud Thabit Kombo mengatakan di Bali dan umumnya Indonesia memiliki ada dengan negaranya, seperti di sektor produk pertanian dan pariwisata.
     
"Negara kami ada kemiripan dengan di Bali, dan umumnya Indonesia seperti di sektor pertanian dan perkebunan, serta sektor pariwisata, termasuk juga iklim yakni tropis," kata Thabit Kombo didampingi Dubes Tanzania untuk Indonesia Ramadhani Kitwana Dau, pada acara "Roadshow Pariwisata Zanzibar" di Indonesia di Kuta Bali, Jumat.
     
Ia mengatakan ada banyak kemiripan antara Indonesia dan masyarakat Zanzibar, maupun sejarahnya. Karena seperti tanaman manggis dan rambutan asalnya dari Indonesia. "Tidak masalah anda berasal dari Asia dan kita berasal dari Zanzibar, tapi kita memiliki kesamaan. Produk-produk yang sangat banyak kami impor berasal dari Indonesia, datang melalui Madagaskar berupa rempah-rempah yang sangat terkenal," ucap Mahmoud Thabit Kombo.
     
Mahmoud Thabit Kombo mengatakan Indonesia telah menjadi rekan kerja dahulu kala, sejak ratusan tahun yang lalu. Pihaknya selalu ingin membangun kerja sama dengan Indonesia. Persamaan lain yang dimiliki berupa pulau-pulau kecil. 
     
"Kami memiliki 52 pulau kecil dan juga pulau besar seperti Indonesia. Orang-orang Indonesia juga berkembang bersama pemerintahannya, kami juga begitu. Baik Indonesia maupun negara kami juga memperhatikan kebudayaan sebagai nilai tambah yang kami miliki. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki investasi sektor khusus," ujarnya.     
     
Ia mengatakan Pemerintahan Tanzania juga sudah berinvestasi untuk meningkatkan "hospitality industry" atau pariwisata. Kesamaan lainnya yakni dari garis latitude kenegaraan, cuaca dan iklim serta buah yang sama seperti rambutan dan durian, bahkan manggis. 
     
Mahmoud Thabit berharap dengan bersama-sama ke depannya hubungan bisa semakin dekat dan terjalin kerja sama di berbagai sektor lainnya. "Saya menikmati liburan saya di Bali dan saya juga akan mengajak masyarakat di negara kami untuk mengunjungi Bali. Dan kami juga dengan senang hati mengajak orang-orang Bali dan Indonesia untuk berkunjung ke negara kami," ucapnya.
     
Mahmoud Thabit lebih lanjut mengatakan pada tahun lalu baru 90 turis dari negaranya yang berkunjung ke Bali. Sedangkan dari Bali lebih banyak yang mencapai 320 wisatawan. "Tahun ini akan kami tingkatkan jumlahnya. Tidak hanya wisatawan, tapi juga transaksi bisnis akan datang ke Bali," ujarnya. 
     
Ia mengatakan dalam memajukan negara, bahwa media berperan penting untuk mempromosikan. Karena belum  banyak juga orang Bali yang tahu tentang negaranya. Dengan promosi diharapkan warga dari kedua negara bisa saling lebih mengenal. 
     
Sementara itu, Dubes Tanzania untuk Indonesia Ramadhani Kitwana Dau menambahkan pihaknya dari Tanzania datang ke Indonesia untuk mengajak orang-orang Indonesia mengunjungi Tanzania dan juga untuk perdagangan maupun investasi baru dari sektor swasta maupun pemerintahan. 
     
Ia menjelaskan, bahwa Presiden Tanzania telah datang pada bulan Agustus lalu ke Indonesia. Mereka bertemu dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. "Untuk itu kami berharap bapak Jusuf Kalla juga berkesempatan hadir ke negara kami pada bulan Januari 2019 untuk membalas kunjungan sebelumnya," ucapnya. Zanzibar adalah bagian dari Republik Bersatu Tanzania yang dihasilkan dari penggabungan bekas Tanganyika dan Zanzibar pada tahun 1964. 

Baca juga: Menteri Pariwisata Republik Zanzibar kunjungi Badung     

Ketua Bidang Sosial dan Budaya "Bali Tourism Board (BTB)" Ketut Nuriasa mengatakan dalam "roadshow" kegiatan keliling Indonesia, khususnya di Bali dari Pemerintahan Zanzibar disambut secara positif.
     
Ia berharap ada kerja sama dan pertukaran antara Bali dengan Zanzibar ke depannya, khususnya dalam bidang pariwisata, budaya dan pendidikan.  "Kami berharap kunjungan wisatawan dari kedua belah pihak ke depannya bisa lebih meningkat hubungan dalam menjalin kerja sama," katanya.

Video oleh Komang Suparta

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018