Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Security Indonesia (DPP APSI) Azis Sahid mengharapkan seluruh satuan pengamanan (satpam) harus memiliki sertifikat dan profesional dalam menjaga keamanan di lingkungan kerjanya.

"Kami harapkan seluruh Satpam harus memiliki sertifikat dan profesional dalam menjalankan tugas pengamanan di lingkungan kerja mereka," kata Azis Sahid disela acara pelantikan pengurus Dewan Pimpian daerah (DPD) APSI Provinsi Bali, di Kuta Bali, Kamis.

Ia mengatakan keberadaan APSI ini adalah mencetak tenaga satuan pengamanan (Satpam) yang profesional. Sehingga dalam menjaga keamanan lingkungan dimana mereka bekerja selalu siap siaga.

"Sebagai Satpam harus memiliki sertifikat dan profesional dalam menjaga lingkungan tempat kerja mereka. Sebagai contoh di Bali profesi satuan keamanan sangat dibutuhkan untuk perusahaan-perusahaan hotel. Oleh karena itu, mereka (satpam) harus trampil atau profesional dengan tugas yang dilakukannya," ujar Azis Sahid, didampingi Ketua DPD APSI Bali Gede Risky Pramana.

Oleh karena itu, kata dia, sebagai seorang satpam harus sesuai dengan aturan dan standar keamanan. Dengan demikian pihak APSI bekerja sama Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) dalam merekrutmen satpam akan melakukan pelatihan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Perekrutan calon satpam nantinya akan diberikan pelatihan oleh BUJP. Persyaratan mulai dari calon satpam itu harus minimal pendidikan berijazah SMU/sederajat, tinggi badan, tes kesehatan, psikotes dan lainnya," ucap Azis Sahid.

Dengan langkah tersebut, kata dia, satpam yang telah bersertifikat tersebut akan memberi jaminan keamanan terhadap lingkungan kerjanya.

Sementara itu, Ketua DPD APSI Bali Gede Risky Pramana mengatakan pihaknya harus bekerja keras untuk melakukan pembinaan terhadap satuan pengamanan (satpam) di wilayah Bali. Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan BUJP.

"Kami juga melakukan kerja sama dengan BUJP, termasuk juga dengan kepolisian dalam mencetak satpam yang profesional," ucapnya.

Menurut dia, langkah tersebut akan dituangkan dalam program kerja, sehingga keberadaan satpam di Bali diharapkan ke depan semua bersertifikat dan memenuhi standar sesuai dengan aturan.

"Kami dengan BUJP akan melakukan pelatihan terhadap satpam sesuai dengan tingkatan, mulai dari garda utama, prautama dan garda madya. Untuk garda utama ditujukan kepada tingkat pimpinan atau manajer. Begitu juga selanjutnya terhadap satpam yang bertugas di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Polda Bali Brigjen Pol. I Wayan Sunartha mengatakan keberadaan satpam di Bali sudah ada peningkatan dari segi kualitas. Sebab keberadaan satpam adalah menjadi mitra kepolisian dalam areal lingkup kerja tertentu. Apalagi Bali sebagai destinasi wisata dunia sangat diperlukan keamanan berstandar internasional, termasuk juga keberadaan satpam di lingkungan hotel-hotel dan areal publik.

"Maka dari itu, kami sudah berkoordinasi dengan APSI, BUJP termasuk Gubernur Bali untuk keberadaan satpam harus sesuai dengan aturan. Kami juga sudah berkoordinasi berkaitan dalam penyusunan modul dalam memberikan pelatihan kepada calon satpam tersebut," ujarnya.

Ditanya terkait kualitas satpam di Bali, kata Waka Polda Bali Wayan Sunartha, keberadaannya saat ini sudah ada peningkatan dan ke depannya agar lebih berkualitas lagi.
    
"Karena itu satpam harus bersertifikat dan profisional. Memang dulu masih diwarnai dengan satpam preman di sejumlah perusahaan. Tapi secara perlahan-lahan itu sudah dilakukan pembinaan dan pelatihan sehingga ke depan tidak ada lagi satpam arogansi dalam menjalankan tugasnya," katanya. (ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018