Semarapura (Antara Bali) - Ni Nengah Semita (40), kepala seksi di Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemkab Klungkung, Bali, tewas akibat sepeda motor yang dikendarainya ditabrak oleh motor seorang pelajar SMA di Jalan Ahmad Yani, Klungkung, Senin.
"Peristiwa ini berawal dari motor Shogun DK-3577-ME yang dikendarai oleh I Wayan Okta Setiawan, seorang pelajar SMA, yang melaju di Jalan Ahmad Yani dari barat ke timur," kata Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Made Sutarjana, Senin.
Okta saat itu mengarahkan sepeda motornya ke jalan utama. Namun pandangan korban yang mengendarai sepeda motor DK-4311-NA terhalang mobil angkutan kota yang parkir di utara jalan.
"Pelaku berusaha menghindari angkot tersebut dan mengambil haluan agak ke kanan melewati median jalan," katanya.
Menurut Sutarjana, korban yang datang dari arah berlawanan keget melihat ada kendaraan mengambil haluan secara tiba-tiba dari belakang angkot.
"Karena kaget tabrakan pun tidak bisa dielakan. Korban terjatuh dan kepalanya membentur aspal, sehingga mengalami cidera berat," ucapnya.
Disebutkan bahwa kecelakaan itu terjadi akibat kekurang hati- hatiannya pengendara Shogun, yang tidak memberikan prioritas di jalur utama.
Kabar terjadinya kecelakaan itu membuat Kadisdikpora Klungkung Nengah Wijana dan jajarannya berduka.
Kadisdik beserta jajarannya langsung berkunjung ke rumah duka di Desa Penaban, Kabupaten Karangasem.
Menurut Wijana, jasad korban sudah disemayamkan di Balai Pesanekan Setra, Desa Adat Penaban, Kabupaten Karangasem.
"Korban berasal dari Banjar Telungyuh, Desa Tegak, Klungkung, namun menikah di Karangasem," ucapnya.
Rombongan Disdikpora Klungkung diterima langsung suami korban Komang Sudarsana (41) yang juga salah seorang panitera di Pengadilan Negeri Klungkung.
Malah suami korbam sempat meminta maaf atas kesalahan atau perbuatan korban selama ini di lingkungan kerjanya.
Sambil menangis sesenggukan, Sudarsana nampak berusaha tabah. Suasana haru pun menyeruak.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Peristiwa ini berawal dari motor Shogun DK-3577-ME yang dikendarai oleh I Wayan Okta Setiawan, seorang pelajar SMA, yang melaju di Jalan Ahmad Yani dari barat ke timur," kata Kasat Lantas Polres Klungkung AKP Made Sutarjana, Senin.
Okta saat itu mengarahkan sepeda motornya ke jalan utama. Namun pandangan korban yang mengendarai sepeda motor DK-4311-NA terhalang mobil angkutan kota yang parkir di utara jalan.
"Pelaku berusaha menghindari angkot tersebut dan mengambil haluan agak ke kanan melewati median jalan," katanya.
Menurut Sutarjana, korban yang datang dari arah berlawanan keget melihat ada kendaraan mengambil haluan secara tiba-tiba dari belakang angkot.
"Karena kaget tabrakan pun tidak bisa dielakan. Korban terjatuh dan kepalanya membentur aspal, sehingga mengalami cidera berat," ucapnya.
Disebutkan bahwa kecelakaan itu terjadi akibat kekurang hati- hatiannya pengendara Shogun, yang tidak memberikan prioritas di jalur utama.
Kabar terjadinya kecelakaan itu membuat Kadisdikpora Klungkung Nengah Wijana dan jajarannya berduka.
Kadisdik beserta jajarannya langsung berkunjung ke rumah duka di Desa Penaban, Kabupaten Karangasem.
Menurut Wijana, jasad korban sudah disemayamkan di Balai Pesanekan Setra, Desa Adat Penaban, Kabupaten Karangasem.
"Korban berasal dari Banjar Telungyuh, Desa Tegak, Klungkung, namun menikah di Karangasem," ucapnya.
Rombongan Disdikpora Klungkung diterima langsung suami korban Komang Sudarsana (41) yang juga salah seorang panitera di Pengadilan Negeri Klungkung.
Malah suami korbam sempat meminta maaf atas kesalahan atau perbuatan korban selama ini di lingkungan kerjanya.
Sambil menangis sesenggukan, Sudarsana nampak berusaha tabah. Suasana haru pun menyeruak.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011