Negara (Antaranews Bali) - Beredarnya isu atau informasi tentang penculikan anak, meresahkan warga Kabupaten Jembrana, Bali sehingga mereka lebih waspada dalam menjaga anaknya.
    
"Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun juga waspada khususnya bagi yang memiliki anak kecil dengan tidak membiarkan bermain sendirian di luar rumah," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris M.Didik Wiratmoko, di Negara, Senin.
    
Ia mengatakan, dengan saling membantu diantara tetangga, termasuk dalam mengawasi anak-anak, jikapun ada penculik tidak akan bisa bergerak leluasa di Kabupaten Jembrana.
    
Selain kepada orang tua, ia juga minta kepala sekolah atau guru SMP dan SD, TK atau jenjang pendidikan sederajat agar lebih memperhatikan anak didiknya saat jam sekolah.
    
"Dengan kerjasama seluruh pihak, agar tercipta rasa aman dan nyaman. Ayo bersama-sama kita jaga anak-anak kita," katanya.
    
Akibat informasi penculik anak sedang berkeliaran, membuat heboh warga seperti di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang merupakan desa pesisir di Kabupaten Jembrana.
    
Fitria, salah seorang warga mengatakan, dirinya tidak mau melepaskan anaknya dari pengawasanya, bahkan meskipun sudah kelas V madrasah ibtidaiyah (MI), dirinya merasa perlu untuk mengawasinya langsung dengan datang ke sekolah.
    
"Anak saya juga saya larang untuk bermain di luar rumah. Sekitar satu minggu belakangan ia hanya berada di dalam rumah, kalaupun keluar harus bersama saya," katanya.
    
Keresahan juga dirasakan oleh Indayana, warga lainnya yang memiliki anak laki-laki kelas II MI, apalagi anaknya itu sering bermain keluar rumah.
    
Agar aman, ia selalu mengantar anaknya atau menitipkan kepada saudaranya yang anak bersekolah di tempat yang sama.
    
"Warga sini menyebut penculik anak dengan istilah kotet. Meskipun menakutkan, tapi ada juga hikmahnya yaitu anak-anak menjadi takut untuk bermain jauh dari rumah," katanya. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018