Bangli (Antaranews Bali) – Bupati Bangli I Made Gianyar akan membentuk tim peneliti kebudayaan dengan tugas khusus untuk mendata semua situs -situs peninggalan kono, termasuk sejumlah pura kuno yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya guna melestarikan situs cagar budaya di kabupaten Bangli.

“Tim ini akan dikomandoi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli ,” kata Bupati Made Gianyar saat membuka Kemah Cagar Budaya tingkat Provinsi Bali tahun 2018 di Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Bangli dalam keterangan pers yang diterima Rabu, di Bangli.

Menurut Bupati Made Gianyar, cagar budaya sebagai warisan budaya masa lalu, merupakan akar dari kebudayaan masa kini. Sehingga cagar budaya harus dilindungi, karena memiliki nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan yang mengandung nilai-nilai luhur kehidupan dimasa lalu.

“Nanti setelah tim terbentuk, tim bekerja dan semua situs cagar budaya sudah didata, kita akan tindaklanjuti dengan isntrumen produk hukum. Apakah itu Perbup atau Perda. Intinya untuk melindungi keberadaan situs cagar budaya,” katanya.

“Selama ini mungkin banyak situs cagar budaya di Bangli yang sudah dibongkar masyarakat akibat ketidaktahuan. Ia mencontohkan, misalkan ada pura kuno yang dipugar dengan batu hitam karena sudah rapuh. Padahal pura kuno ini memiliki nilai sejarah, namun karena kurang pemahaman dan ketidaktahuan, pura dipugar dengan bentuk yang berbeda.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali I Wayan Muliarsa mengatakan kemah cagar budaya merupakan program internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk kegiatan yang menitikberatkan pada upaya pengenalan, penguatan dan pengembangan kebudayaan dikalangan generasi muda.

“Pada prinsipnya, kemah cagar budaya merupakan kegiatan pembinaan generasi muda yang bersifat edukatif, inovatif, kreatif, produktif dan rekreatif untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Purbakala ke-105”ujarnya.

Kemah cagar budaya yang baru pertama kali diselenggarakan ini, diikuti oleh 152 orang peserta dari perwakilan pelajar SMA se-Bali, perwakilan mahasiswa dari Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, perwakilan sekaa teruna Desa Manikliyu dan guru pendamping.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018