Bogor (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, gencarkan sosialisasi cuci tangan pakai sabun untuk mencegah stunting (kekerdilan).
"Cuci tangan itu mencegah masuknya kuman ke tubuh, terutama ibu saat hamil, stunting juga bisa bersumber dari virus," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Kota Bogor, Ika Listyaningrum di Bogor, Selasa.
Ia menambahkan angka stunting di Kota Bogor selama dua tahun terakhir 6,7 persen atau di bawah rata-rata angka nasional.
Menurut dia, angka stunting di Kota Bogor bukan merupakan masalah gizi, penyebabnya rata-rata sama dengan yang lain, ibu hamil kurang energi kronis (KEK), ibu hamil pendek, dan kurang umur. "Kurangnya pendidikan ibu hamil salah satu faktornya, ini juga berkorelasi dengan tingkat ekonomi masyarakat," ujarnya.
Walau tidak menjadi persoalan serius, namun stunting menjadi perhatian serius Dinkes dalam mengendalikan dan mencegah meningkatkan jumlah bayi lahir stunting.
Salah satu upaya dilakukan bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS), Dinkes terus mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran pentingnya mencuci tangan sebelum beraktivitas.
Sosialisasi dilakukan bersama kader PKK mempraktekkan tujuh langkah mencuci tangan yang benar.
Dalam mencuci tangan ada tujuh langkah yang harus dipahami masyarakat, di antaranya, mencuci di air yang mengalir, menggunakan sabun, serta menggosok telapak tangan, sela-sela jari, dan membilas sampai bersih.
Ika menambahkan, peringatan CTPS tahun 2018 fokus pada kepedulian terhadap penurunan angka stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. "Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun," katanya.
Dengan membiasakan mencuci tangan bagi ibu hamil sebelum beraktivitas seperti konsumsi makanan, dan lainnya, dapat meminimalisir masuknya virus ke tubuh ibu hamil. "Kuman dapat masuk dalam tubuh di saat hamil dan terkontaminasi penyakit kalau tidak memperhatikan kebersihan tangan," katanya.* (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Cuci tangan itu mencegah masuknya kuman ke tubuh, terutama ibu saat hamil, stunting juga bisa bersumber dari virus," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Kota Bogor, Ika Listyaningrum di Bogor, Selasa.
Ia menambahkan angka stunting di Kota Bogor selama dua tahun terakhir 6,7 persen atau di bawah rata-rata angka nasional.
Menurut dia, angka stunting di Kota Bogor bukan merupakan masalah gizi, penyebabnya rata-rata sama dengan yang lain, ibu hamil kurang energi kronis (KEK), ibu hamil pendek, dan kurang umur. "Kurangnya pendidikan ibu hamil salah satu faktornya, ini juga berkorelasi dengan tingkat ekonomi masyarakat," ujarnya.
Walau tidak menjadi persoalan serius, namun stunting menjadi perhatian serius Dinkes dalam mengendalikan dan mencegah meningkatkan jumlah bayi lahir stunting.
Salah satu upaya dilakukan bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS), Dinkes terus mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran pentingnya mencuci tangan sebelum beraktivitas.
Sosialisasi dilakukan bersama kader PKK mempraktekkan tujuh langkah mencuci tangan yang benar.
Dalam mencuci tangan ada tujuh langkah yang harus dipahami masyarakat, di antaranya, mencuci di air yang mengalir, menggunakan sabun, serta menggosok telapak tangan, sela-sela jari, dan membilas sampai bersih.
Ika menambahkan, peringatan CTPS tahun 2018 fokus pada kepedulian terhadap penurunan angka stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. "Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun," katanya.
Dengan membiasakan mencuci tangan bagi ibu hamil sebelum beraktivitas seperti konsumsi makanan, dan lainnya, dapat meminimalisir masuknya virus ke tubuh ibu hamil. "Kuman dapat masuk dalam tubuh di saat hamil dan terkontaminasi penyakit kalau tidak memperhatikan kebersihan tangan," katanya.* (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018