Negara (Antaranews Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Bali membawa warga usia lanjut ke Rumah Sakit Umum (RSU) Negara, karena mengalami patah tulang saat gempa Kamis (11/10) dinihari.

"Warga yang berumur 60 tahun ini terpeleset saat berusaha lari menyelamatkan diri keluar rumah. Tulang kakinya patah," kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Permana, saat membawa Ni Ketut Warni, warga Dusun Puana, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara ke RSU Negara, Jumat.

Ia mengatakan, begitu mendapatkan informasi, pihaknya langsung datang ke rumah warga ini bersama tim, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan yang memutuskan Warni harus dibawa ke RSU Negara.

Gempa yang berpusat di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, menurutnya, menyebabkan kerusakan 23 rumah warga, serta tujuh bangunan fasilitas umum seperti sekolah dan 11 tempat ibadah.

"Ada juga sejumlah warga yang mengalami luka-luka, dan sempat dirawat di RSU Negara. Total kerugian akibat gempa sekitar Rp120 juta," katanya.

Ni Ketut Warni yang ditanya saat hendak dibawa ke RSU Negara mengatakan, saat gempa datang ia bersama Nyoman Tewel, suaminya, berusaha lari keluar rumah.

Diduga karena faktor usia serta dalam kondisi panik dan tanah bergoyang karena gempa, ia terpeleset sehingga menyebabkan salah satu tulang kakinya patah.

"Saat terjatuh saya tidak mampu berlari lagi, hanya bisa pasrah sambil takut rumah saya roboh," katanya. (WDY).

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018