Gianyar (Antaranews Bali) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati membuka pameran lukisan bertajuk "The Challenge of Temporarry" yang merupakan kolaborasi seniman Yogyakarta-Bali di Museum ARMA, Ubud, Gianyar, Sabtu.
"Pameran lukisan yang menampilkan berbagai lukisan kontemporer yang didukung oleh Komunitas Seniman Kontemporer Yogyakarta-Bali, tentunya akan sangat bermanfaat dalam memperkaya khasanah seni budaya Bali, khususnya di bidang seni lukis," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat membuka pameran lukisan tersebut.
Oleh karenanya, dia menyambut baik atas diselenggarakannya pameran lukisan tersebut. Apalagi sejalan dengan kebijakan dan program prioritas dalam bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya Bali, serta sesuai dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Bali memiliki kepentingan yang besar terhadap keberadaan museum di Bali, demikian juga halnya terhadap museum ARMA.
"Saya berharap pameran ini dapat meningkatkan kualitas masyarakat dalam berkesenian utamanya seni lukis menuju pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Cok Ace.
Sementara itu, Pendiri dari Museum ARMA, Anak Agung Gede Rai, mengucapkan terimakasih atas sambutan positif dari Wakil Gubernur Bali dan para seniman yang mengikuti acara tersebut.
"Tujuan dari kegiatan pameran ini adalah, untuk membangkitkan, menjaga dan mendorong para seniman lukis kontemporer untuk lebih mengembangkan karya-karya seninya di tengah era modern saat ini. Sehingga seni lukis di era digital saat ini tidak ditinggalkan," ucapnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 23 seniman dari Yogyakarta dan Bali ini, akan berlangsung hingga 6 November 2018. Galeri Museum ARMA akan dibuka mulai pukul 10.00 hingga pukul 18.00 Wita.
"Saya berharap masyarakat Bali maupun masyarakat internasional dapat berkunjung ke Museum ARMA untuk melihat hasil karya seni lukis kontemporer dari para seniman itu," ujarnya.
Hadir pula dalam kesempatan itu, para Penglingsir (tokoh atau tetua) Puri Agung Peliatan, Penglingsir Puri Agung Ubud, serta undangan lainnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pameran lukisan yang menampilkan berbagai lukisan kontemporer yang didukung oleh Komunitas Seniman Kontemporer Yogyakarta-Bali, tentunya akan sangat bermanfaat dalam memperkaya khasanah seni budaya Bali, khususnya di bidang seni lukis," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat membuka pameran lukisan tersebut.
Oleh karenanya, dia menyambut baik atas diselenggarakannya pameran lukisan tersebut. Apalagi sejalan dengan kebijakan dan program prioritas dalam bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya Bali, serta sesuai dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Bali memiliki kepentingan yang besar terhadap keberadaan museum di Bali, demikian juga halnya terhadap museum ARMA.
"Saya berharap pameran ini dapat meningkatkan kualitas masyarakat dalam berkesenian utamanya seni lukis menuju pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Cok Ace.
Sementara itu, Pendiri dari Museum ARMA, Anak Agung Gede Rai, mengucapkan terimakasih atas sambutan positif dari Wakil Gubernur Bali dan para seniman yang mengikuti acara tersebut.
"Tujuan dari kegiatan pameran ini adalah, untuk membangkitkan, menjaga dan mendorong para seniman lukis kontemporer untuk lebih mengembangkan karya-karya seninya di tengah era modern saat ini. Sehingga seni lukis di era digital saat ini tidak ditinggalkan," ucapnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 23 seniman dari Yogyakarta dan Bali ini, akan berlangsung hingga 6 November 2018. Galeri Museum ARMA akan dibuka mulai pukul 10.00 hingga pukul 18.00 Wita.
"Saya berharap masyarakat Bali maupun masyarakat internasional dapat berkunjung ke Museum ARMA untuk melihat hasil karya seni lukis kontemporer dari para seniman itu," ujarnya.
Hadir pula dalam kesempatan itu, para Penglingsir (tokoh atau tetua) Puri Agung Peliatan, Penglingsir Puri Agung Ubud, serta undangan lainnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018