Kuta, (Antaranews Bali) - Direktorat Jenderal Imigrasi menyiapkan jalur khusus untuk melayani kedatangan dan keberangkatan para delegasi yang hadir dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Sehingga mereka bisa langsung kami arahkan naik kendaraan. Kalau mereka melalui loket reguler, kami sulit membedakan peserta dengan warga negara asing lain," kata Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie ketika meninjau pelayanan imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat.
Menurut dia, ada tujuh "counter" pelayanan imigrasi di terminal kedatangan internasional yang disiapkan termasuk satu khusus untuk delegasi VIP dan VVIP untuk memudahkan mereka saat melalui pemeriksaan dokumen imigrasi.
Mantan Kepala Polda Bali itu menambahkan dari 420 petugas Imigrasi yang ada di bandara itu, 120 di antaranya dikerahkan untuk pelayanan jalur khusus delegasi IMF dan Bank Dunia itu. Dari 120 orang itu, akan dibagi menjadi tiga unit yang masing-masing ada satu "supervisor" atau atasan dengan empat pembantu atasan yang nanti akan mengawasi pemeriksaan Imigrasi.
Tidak hanya itu, rambu-rambu atau petunjuk khusus juga akan disiapkan untuk menuntun para delegasi yang baru tiba di Bali untuk langsung melalui loket khusus, sehingga tidak bercampur dengan loket reguler. Dengan demikian, lanjut dia, proses pemeriksaan dokumen perjalanan di loket Imigrasi tidak mengganggu antara loket penumpang asing biasa dan delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia. Terkait pemeriksaan, kata dia, seperti pemeriksaan dokumen paspor seperti biasanya yang diberlakukan bagi setiap warga negara asing yang memasuki Indonesia.
Selain itu pemeriksaan juga berkaitan dengan daftar pencarian Interpol dan daftar pencegahan atau pencekalan yang akan dicek kepada para delegasi pertemuan ekonomi akbar itu. "Yang paling penting itu orang asing yang masuk Indonesia adalah mereka yang bermanfaat, yang tidak berbahaya dan merugikan Indonesia," ucapnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan petugas keamanan bandara dan Angkasa Pura I serta petugas Bea Cukai untuk pemeriksaan barang dan petugas Karantina, apabila ada delegasi yang membawa hewan atau tumbuh-tumbuhan.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali tinggal menghitung hari yang rencananya akan dihadiri sekitar 19 ribu orang peserta. Mereka di antaranya merupakan menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi, hingga media dari total 189 negara.
Selain itu, sebanyak 23 kepala negara juga dijadwalkan turut hadir termasuk 10 di antaranya pemimpin ASEAN.
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sehingga mereka bisa langsung kami arahkan naik kendaraan. Kalau mereka melalui loket reguler, kami sulit membedakan peserta dengan warga negara asing lain," kata Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie ketika meninjau pelayanan imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat.
Menurut dia, ada tujuh "counter" pelayanan imigrasi di terminal kedatangan internasional yang disiapkan termasuk satu khusus untuk delegasi VIP dan VVIP untuk memudahkan mereka saat melalui pemeriksaan dokumen imigrasi.
Mantan Kepala Polda Bali itu menambahkan dari 420 petugas Imigrasi yang ada di bandara itu, 120 di antaranya dikerahkan untuk pelayanan jalur khusus delegasi IMF dan Bank Dunia itu. Dari 120 orang itu, akan dibagi menjadi tiga unit yang masing-masing ada satu "supervisor" atau atasan dengan empat pembantu atasan yang nanti akan mengawasi pemeriksaan Imigrasi.
Tidak hanya itu, rambu-rambu atau petunjuk khusus juga akan disiapkan untuk menuntun para delegasi yang baru tiba di Bali untuk langsung melalui loket khusus, sehingga tidak bercampur dengan loket reguler. Dengan demikian, lanjut dia, proses pemeriksaan dokumen perjalanan di loket Imigrasi tidak mengganggu antara loket penumpang asing biasa dan delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia. Terkait pemeriksaan, kata dia, seperti pemeriksaan dokumen paspor seperti biasanya yang diberlakukan bagi setiap warga negara asing yang memasuki Indonesia.
Selain itu pemeriksaan juga berkaitan dengan daftar pencarian Interpol dan daftar pencegahan atau pencekalan yang akan dicek kepada para delegasi pertemuan ekonomi akbar itu. "Yang paling penting itu orang asing yang masuk Indonesia adalah mereka yang bermanfaat, yang tidak berbahaya dan merugikan Indonesia," ucapnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan petugas keamanan bandara dan Angkasa Pura I serta petugas Bea Cukai untuk pemeriksaan barang dan petugas Karantina, apabila ada delegasi yang membawa hewan atau tumbuh-tumbuhan.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali tinggal menghitung hari yang rencananya akan dihadiri sekitar 19 ribu orang peserta. Mereka di antaranya merupakan menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi, hingga media dari total 189 negara.
Selain itu, sebanyak 23 kepala negara juga dijadwalkan turut hadir termasuk 10 di antaranya pemimpin ASEAN.
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018