Singaraja (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, memadukan Festival Lovina yang diadakan di pantai itu pada 26-29 September 2018 dengan "Reunion Bali Yacht 2018" yang merupakan reuni "yachter" berskala internasional yang pertama kali di dunia itu.
"Yang paling membanggakan, Festival Lovina juga dipadukan dengan Reunion Bali Yacht 2018, di mana Buleleng dipercaya menjadi tuan rumah. Reuni yachter berskala internasional yang pertama kali di dunia dengan peserta sekitar 200 yachter dari 20 negara," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Buleleng, Selasa.
Dengan perpaduan acara itu, ia mengaku optimistis bahwa Festival Lovina yang merupakan festival tahunan itu akan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Buleleng, apalagi Festival Lovina 2018 akan diisi banyak kegiatan, seperti seni budaya, hiburan, konservasi alam, lingkungan laut, dan atraksi budaya lokal.
"Selain seni budaya dan hiburan, Festival Lovina juga diisi dengan kegiatan restocking ikan, penurunan patung penari ke dasar laut untuk penumbuhan terumbu karang, pelepasan tukik, penanaman pohon dan pelepasan burung," kata Bupati Agus Suradnyana.
Tidak ketinggalan juga ada kegiatan yang melibatkan ratusan orang seperti Lovina Colour Run, Lovina Fun Bike, Zumba Competition, dan Yoga Massal. Atraksi budaya lokal yang tetap ada, semisal lomba sampi gerumbungan, parade megangsing, dan lomba mekorot.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan pembukaan Lovina Festival akan dilakukan lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya, misalnya dengan Tari Rejang Renteng Massal yang melibatkan sekitar 800 orang penari dan "fire dance" serta penyalaan obor di Pantai Lovina.
"Stage dibuat pada dua lokasi, yaitu di Patung Dolpin dan di Desa Kaliasem sekitar Spice Dive, sedangkan pembukaan festival yang tahun ini bertema 'The Beauty Never Ends' atau keindahan tiada akhir itu difokuskan pada stage di kawasan Patung Dolphin," katanya.
Selain untuk meningkatkan kualitas promosi pariwisata di Kabupaten Buleleng, ajang Festival Lovina itu ditargetkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik asing maupun domestik ke Buleleng, sehingga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami sudah membangun kerja sama dengan pihak swasta dan stakeholders lainnya untuk menyukseskan ajang promosi pariwisata tahunan ini. Tanpa adanya dukungan pihak ketiga, pengusaha swasta, dan stakeholders lainnya tentu kegiatan besar ini tidak akan terlaksana," katanya.
Sebelumnya (24/9), warga Desa Kapal, Badung, Bali, melempar ketupat ke arah warga lainnya saat tradisi "Perang Ketupat" yang merupakan tradisi tahunan dalam rangkaian persembahyangan warga setempat sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesejahteraan dan kesuburan lahan pertanian yang telah memberi hasil berlimpah. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Yang paling membanggakan, Festival Lovina juga dipadukan dengan Reunion Bali Yacht 2018, di mana Buleleng dipercaya menjadi tuan rumah. Reuni yachter berskala internasional yang pertama kali di dunia dengan peserta sekitar 200 yachter dari 20 negara," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Buleleng, Selasa.
Dengan perpaduan acara itu, ia mengaku optimistis bahwa Festival Lovina yang merupakan festival tahunan itu akan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Buleleng, apalagi Festival Lovina 2018 akan diisi banyak kegiatan, seperti seni budaya, hiburan, konservasi alam, lingkungan laut, dan atraksi budaya lokal.
"Selain seni budaya dan hiburan, Festival Lovina juga diisi dengan kegiatan restocking ikan, penurunan patung penari ke dasar laut untuk penumbuhan terumbu karang, pelepasan tukik, penanaman pohon dan pelepasan burung," kata Bupati Agus Suradnyana.
Tidak ketinggalan juga ada kegiatan yang melibatkan ratusan orang seperti Lovina Colour Run, Lovina Fun Bike, Zumba Competition, dan Yoga Massal. Atraksi budaya lokal yang tetap ada, semisal lomba sampi gerumbungan, parade megangsing, dan lomba mekorot.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan pembukaan Lovina Festival akan dilakukan lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya, misalnya dengan Tari Rejang Renteng Massal yang melibatkan sekitar 800 orang penari dan "fire dance" serta penyalaan obor di Pantai Lovina.
"Stage dibuat pada dua lokasi, yaitu di Patung Dolpin dan di Desa Kaliasem sekitar Spice Dive, sedangkan pembukaan festival yang tahun ini bertema 'The Beauty Never Ends' atau keindahan tiada akhir itu difokuskan pada stage di kawasan Patung Dolphin," katanya.
Selain untuk meningkatkan kualitas promosi pariwisata di Kabupaten Buleleng, ajang Festival Lovina itu ditargetkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik asing maupun domestik ke Buleleng, sehingga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami sudah membangun kerja sama dengan pihak swasta dan stakeholders lainnya untuk menyukseskan ajang promosi pariwisata tahunan ini. Tanpa adanya dukungan pihak ketiga, pengusaha swasta, dan stakeholders lainnya tentu kegiatan besar ini tidak akan terlaksana," katanya.
Sebelumnya (24/9), warga Desa Kapal, Badung, Bali, melempar ketupat ke arah warga lainnya saat tradisi "Perang Ketupat" yang merupakan tradisi tahunan dalam rangkaian persembahyangan warga setempat sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesejahteraan dan kesuburan lahan pertanian yang telah memberi hasil berlimpah. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018