Denpasar, (Antaranews Bali) - Otoritas Jasa Keuangan mencatat aset perbankan di Bali selama semester pertama tahun 2018 tumbuh 8,2 persen dari Rp121,7 triliun pada posisi Desember 2017 menjadi hampir Rp126 triliun.
"Perkembangan total aset ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK di bank," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, selain karena pertumbuhan DPK, melonjaknya jumlah aset perbankan di Pulau Dewata juga didorong peningkatan penyaluran kredit dan dana antarkantor bank.
OJK mencatat DPK di Bali selama periode Januari-Juni 2018 mencapai Rp99,6 triliun atau naik dibandingkan posisi Desember 2017 mencapai Rp96,1 triliun. Sebagian besar masyarakat, masih memilih instrumen investasi aman seperti tabungan, deposito dan giro yang menyebabkan DPK di perbankan melonjak yang turut menumbuhkan aset bank di Pulau Dewata.
Porsi terbesar untuk komposisi DPK selama semester pertama tahun ini masih didominasi instrumen tabungan mencapai Rp46,5 triliun kemudian disusul deposito sebesar Rp38 triliun dan sisanya dalam bentuk giro Rp15,1 triliun.
Meski demikian, melonjaknya pertumbuhan aset tidak diikuti pertumbuhan realisasi kredit selama semester pertama tahun ini yang lebih rendah dibandingkan penyaluran periode sama tahun sebelumnya.
Selama enam bulan pertama tahun ini, lanjut dia, realisasi kredit mencapai Rp83,9 triliun atau tumbuh 4,4 persen, pencapaian itu masih lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tumbuh 6 persen.
Hizbullah mengatakan kondisi ekonomi global yang tidak menentu ditengarai menjadi salah satu pemicu pertumbuhan kredit sehingga menyebabkan pelaku usaha mengambil sikap "wait and see" atau mencermati kondisi dan pihak bank yang berhati-hati menyalurkan kredit.
Di Bali terdapat 55 bank umum termasuk dua bank umum berkantor pusat di Bali yakni BPD Bali dan Bank Mandiri Taspen (Mantap). Total jaringan kantor bank umum di Bali mencapai 700 kantor yang tersebar di Bali dengan komposisi 35 persen berada di Denpasar dan 21 persen di Badung. Selain bank umum, di Bali juga terdapat 136 jaringan bank perkreditan rakyat atau BPR dan 1 BPR Syariah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Perkembangan total aset ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK di bank," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, selain karena pertumbuhan DPK, melonjaknya jumlah aset perbankan di Pulau Dewata juga didorong peningkatan penyaluran kredit dan dana antarkantor bank.
OJK mencatat DPK di Bali selama periode Januari-Juni 2018 mencapai Rp99,6 triliun atau naik dibandingkan posisi Desember 2017 mencapai Rp96,1 triliun. Sebagian besar masyarakat, masih memilih instrumen investasi aman seperti tabungan, deposito dan giro yang menyebabkan DPK di perbankan melonjak yang turut menumbuhkan aset bank di Pulau Dewata.
Porsi terbesar untuk komposisi DPK selama semester pertama tahun ini masih didominasi instrumen tabungan mencapai Rp46,5 triliun kemudian disusul deposito sebesar Rp38 triliun dan sisanya dalam bentuk giro Rp15,1 triliun.
Meski demikian, melonjaknya pertumbuhan aset tidak diikuti pertumbuhan realisasi kredit selama semester pertama tahun ini yang lebih rendah dibandingkan penyaluran periode sama tahun sebelumnya.
Selama enam bulan pertama tahun ini, lanjut dia, realisasi kredit mencapai Rp83,9 triliun atau tumbuh 4,4 persen, pencapaian itu masih lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tumbuh 6 persen.
Hizbullah mengatakan kondisi ekonomi global yang tidak menentu ditengarai menjadi salah satu pemicu pertumbuhan kredit sehingga menyebabkan pelaku usaha mengambil sikap "wait and see" atau mencermati kondisi dan pihak bank yang berhati-hati menyalurkan kredit.
Di Bali terdapat 55 bank umum termasuk dua bank umum berkantor pusat di Bali yakni BPD Bali dan Bank Mandiri Taspen (Mantap). Total jaringan kantor bank umum di Bali mencapai 700 kantor yang tersebar di Bali dengan komposisi 35 persen berada di Denpasar dan 21 persen di Badung. Selain bank umum, di Bali juga terdapat 136 jaringan bank perkreditan rakyat atau BPR dan 1 BPR Syariah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018