Jembrana, Bali (Antaranews Bali) - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama XL Axiata meluncurkan Aplikasi Laut Nusantara yang bermanfaat bagi nelayan untuk mengetahui wilayah tangkapan, informasi sebaran ikan di pelabuhan, hingga kondisi cuaca di laut.
"Indonesia memiliki kekayaan ikan di laut yang luar biasa dan ini membutuhkan teknologi yang bisa digunakan nelayan untuk bisa mengoptimalkan tangkapan," kata Kepala Badan Riset Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Syarief Widjaja kepada pers di Jembrana, Kamis.
Hal itu disampaikan usai acara peluncuran Aplikasi Laut Nusantara yang dihadiri Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya, serta Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta.
Menurut Syarief, sebagai negara maritim yang luas dan memiliki potensi ikan tangkap laut yang melimpah sudah seharusnya nelayan memiliki kemampuan dan mengetahui keberadaan dan posisi ikan di laut.
"Jadi, kalau biasanya nelayan mengetahui keberadaan ikan melalui penciuman, kini nelayan bisa gunakan teknologi untuk mengetahui koordinat keberadaan ikan," katanya.
Dikatakan Syarief, dengan adanya aplkasi ini maka ada transformasi budaya nelayan yang semula hanya penggunakan perindraan tapi menggunakan kecanggihan teknologi.
"Nelayan Indonesia sebenarnya paham teknologi, jadi adanya aplikasi ini tidak akan menyulitkan mereka tapi justru memudahkan menangkap ikan," katanya.
Indonesia, katanya, setidaknya memiliki 620 ribu kapal laut dengan 2,7 juta nelayan.
Yessie D Yosetya mengatakan hingga akhir 2018 perusahaan akan melakukan sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara di 11 kota dengan target 1.300 nelayan yang ada di Jawa, selatan Sumatera dan Bali.
"Perusahaan akan memberikan sosialisasi kepada nelayan menggunakan aplikasi dan gadget sehingga bisa lebih paham ," kata Yessie.
Meskipun sosialisasi dilakukan di Jawa dan Bali, kata dia, bukan berarti nelayan di wilayah lain tidak bisa mengunduh aplikasi itu. "Semua nelayan yang berada di Indonesia bisa mengunduh aplikasi itu," kata Yessie
Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survei ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan.
Aplikasi Laut Nusantara bisa diunduh di Play Store secara gratis melalui smartphone Android dengan menggunakan operator layanan data.
Aplikasi itu bisa digunakan oleh nelayan saat melaut sejauh smartphone mereka masih bisa menangkap sinyal data dari operator.
Berdasarkan ujicoba di sejumlah daerah, aplikasi masih bisa dibuka hingga jarak 10 mil dari pantai.
Jarak itu masih sangat relevan mengingat nelayan kecil, dengan perahu berjungkung dan bentuk perahu tradisional berukuran kecil lainnya memiliki daya jangkau rata-rata kurang dari 20 mil laut.
Kepala BROL I Nyoman Radiarta mengatakan Aplikasi Laut Nusantara memiliki basis data yang lengkap yang akan sangat bermanfaat bagi para nelayan Indonesia di seluruh Nusantara.
Selain informasi mengenai keberadaan ikan di lautan, juga ada informasi mengenai kondisi cuaca yang cukup lengkap yang akan menjadi panduan sekaligus peringatan bagi para nelayan untuk mempertimbangkan keselamatannya.
"Aplikasi ini kami bangun terutama bagi para nelayan kecil perorangan yang selama ini sangat mengandalkan hasil tangkapan untuk menopang kehidupan keluarganya sehari-hari," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Indonesia memiliki kekayaan ikan di laut yang luar biasa dan ini membutuhkan teknologi yang bisa digunakan nelayan untuk bisa mengoptimalkan tangkapan," kata Kepala Badan Riset Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Syarief Widjaja kepada pers di Jembrana, Kamis.
Hal itu disampaikan usai acara peluncuran Aplikasi Laut Nusantara yang dihadiri Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya, serta Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta.
Menurut Syarief, sebagai negara maritim yang luas dan memiliki potensi ikan tangkap laut yang melimpah sudah seharusnya nelayan memiliki kemampuan dan mengetahui keberadaan dan posisi ikan di laut.
"Jadi, kalau biasanya nelayan mengetahui keberadaan ikan melalui penciuman, kini nelayan bisa gunakan teknologi untuk mengetahui koordinat keberadaan ikan," katanya.
Dikatakan Syarief, dengan adanya aplkasi ini maka ada transformasi budaya nelayan yang semula hanya penggunakan perindraan tapi menggunakan kecanggihan teknologi.
"Nelayan Indonesia sebenarnya paham teknologi, jadi adanya aplikasi ini tidak akan menyulitkan mereka tapi justru memudahkan menangkap ikan," katanya.
Indonesia, katanya, setidaknya memiliki 620 ribu kapal laut dengan 2,7 juta nelayan.
Yessie D Yosetya mengatakan hingga akhir 2018 perusahaan akan melakukan sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara di 11 kota dengan target 1.300 nelayan yang ada di Jawa, selatan Sumatera dan Bali.
"Perusahaan akan memberikan sosialisasi kepada nelayan menggunakan aplikasi dan gadget sehingga bisa lebih paham ," kata Yessie.
Meskipun sosialisasi dilakukan di Jawa dan Bali, kata dia, bukan berarti nelayan di wilayah lain tidak bisa mengunduh aplikasi itu. "Semua nelayan yang berada di Indonesia bisa mengunduh aplikasi itu," kata Yessie
Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survei ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan.
Aplikasi Laut Nusantara bisa diunduh di Play Store secara gratis melalui smartphone Android dengan menggunakan operator layanan data.
Aplikasi itu bisa digunakan oleh nelayan saat melaut sejauh smartphone mereka masih bisa menangkap sinyal data dari operator.
Berdasarkan ujicoba di sejumlah daerah, aplikasi masih bisa dibuka hingga jarak 10 mil dari pantai.
Jarak itu masih sangat relevan mengingat nelayan kecil, dengan perahu berjungkung dan bentuk perahu tradisional berukuran kecil lainnya memiliki daya jangkau rata-rata kurang dari 20 mil laut.
Kepala BROL I Nyoman Radiarta mengatakan Aplikasi Laut Nusantara memiliki basis data yang lengkap yang akan sangat bermanfaat bagi para nelayan Indonesia di seluruh Nusantara.
Selain informasi mengenai keberadaan ikan di lautan, juga ada informasi mengenai kondisi cuaca yang cukup lengkap yang akan menjadi panduan sekaligus peringatan bagi para nelayan untuk mempertimbangkan keselamatannya.
"Aplikasi ini kami bangun terutama bagi para nelayan kecil perorangan yang selama ini sangat mengandalkan hasil tangkapan untuk menopang kehidupan keluarganya sehari-hari," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018