Denpasar (Antaranews Bali) - Enam tokoh dari Pulau Dewata menerima penghargaan "Bali Mandara Parama Nugraha 2018" dari Pemerintah Provinsi Bali karena dinilai telah memberikan kontribusi penting melalui pengabdian dan dedikasi di bidang masing-masing untuk pembangunan daerah.

"Kepada para penerima saya ucapkan selamat. Saya harap dedikasi dan pengabdiannya terus ditingkatkan sehingga dapat menjadi tauladan sekaligus motivasi bagi seluruh krama (warga) Bali untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menyampaikan sambutan pada acara Penganugerahan BMPN 2018 tersebut, di Taman Budaya, Denpasar, Selasa malam.

Enam tokoh yang menerima penghargaan BMPN 2018 yakni pemimpin Kelompok Media Bali Post ABG Satria Naradha, tokoh legendaris perintis kalender Bali Ketut Bangbang Gde Rawi, tokoh pelestari seni dan budaya Pande Wayan Suteja Neka, tokoh penyelamat beras merah Jatiluwih Grace M. Tarjoto, seniman serba bisa yang masih berkiprah hingga usia senja I Made Sidja, dan maestro pencipta karya monumental patung Garuda Wisnu Kencana I Nyoman Nuarta.

Semalam, sekaligus merupakan  kesempatan terakhir Pastika dapat memberikan penghargaan Bali Mandara Parama Nugraha (BMPN). "Pada malam hari yang cerah ini, izinkan saya mohon diri karena telah selesai melaksanakan pengabdian sebagai Gubernur Bali. Mulai Kamis (29/8), saya akan mengabdi kepada Bali melalui bidang dan swadarma yang berbeda," ujar Pastika.

Suasana berubah haru saat Pastika juga menyanyikan lagu "Selamat Tinggal (Pamit)" milik Broery Marantika sebelum menutup sambutannya.
Terima kasih dan maaf. Itulah yang banyak disampaikan Pastika, kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Bali, maupun seluruh masyarakat di Pulau Dewata. Penilaian terhadap apa yang sudah dilaksanakan selama 10 tahun terakhir diserahkan penuh kepada masyarakat Bali.

"Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pegawai atas dedikasi dan kerja kerasnya dan seluruh komponen masyarakat atas dukungan dan partisipasinya sehingga program pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan lancar," ujarnya.

Ucapan maaf juga disampaikan Pastika kepada semua pihak yang merasa tidak puas, kecewa, tersakiti, atau mungkin mendapatkan perlakuan tidak adil karena kesalahan dan kekurangannya dalam memimpin Bali.

"Mari terus kita laksanakan nilai-nilai luhur hidup bersaudara, sebagai sebuah keluarga besar krama Bali yang dilandasi rasa saling asah, asih dan asuh serta 'paras paros sarpanaya sagilik saguluk salunglung sabayantaka' sesuai filosofi luhur Tri Hita Karana dan semangat hidup menyama braya (persaudaraan)," ucapnya.

Khusus kepada para pegawai, Pastika mengingatkan posisi mereka sebagai seorang abdi negara dan abdi masyarakat. Oleh karena itu harus siap mengabdikan pikiran, waktu, bahkan jiwa dan raga untuk bangsa, negara dan masyarakat. "Jangan justru menyakiti hati rakyat dengan sombong, arogan. Kita bukan penguasa tapi pelayan, pengabdi masyarakat," kata Pastika.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali sekaligus Ketua Panitia, I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan total telah ada 26 tokoh inspiratif dan inovatif yang dianugerahi BMPN sejak digelar 2014.

"Penghargaan  ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada individu, kelompok masyarakat atau institusi yang telah memberikan kontribusi penting melalui pengabdian, dedikasi, dan komitmen di bidang masing-masing untuk pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Hal itu mengingat keberhasilan implementasi visi dan misi Bali Mandara selama satu dasawarsa tidak lepas dari adanya sinergi pemerintah, dengan swasta dan seluruh komponen masyarakat.

"Pelaksanaan Bali Mandara Parama Nugraha diharapkan dapat memotivasi seluruh komponen masyarakat khususnya generasi muda untuk berpartisipasi aktif dan konsisten meneruskan pengabdian sesuai dengan keahlian masing-masing," katanya.

Para penerima penghargaan sebelumnyaa telah melalui proses seleksi ketat melibatkan Tim Ahli Pembangunan Pemprov Bali. BMPN juga dimeriahkan pementasan sendratari kolosal dengan lakon "Parikesit Cakraninggrat" garapan Sanggar Paripurna Bona Gianyar pimpinan I Made Sidia.

Selain itu, penonton yang hadir memperoleh satu kupon doorprize dengan hadiah utama berupa dua buah sepeda motor dan sederet hadiah menarik lainnya seperti lima buah sepeda gunung, empat buah LED TV, satu buah hand phone, kompor, microwave, voucher menginap di hotel bintang lima, souvenir dan beberapa goody bag yang berisi bingkisan menarik. (*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018