Jakarta (Antaranews Bali) - Legislator dari DPRD Provinsi Bali Wayan Tagel Arjana meminta pemerintah terus melakukan promosi dan memasarkan produk kerajinan tangan warga, sehingga pendapatan dari nilai ekspor menunjang perekonomian masyarakat.
"Kalau melihat produk kerajinan tangan masyarakat Bali cukup banyak dan beragam. Namun yang perlu terus dilakukan adalah promosi dan membantu memasarkan lebih gencar kepada masyarakat dunia," kata Tagel Arjana di Denpasar saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan jika hal tersebut bisa dilakukan, maka perekonomian masyarakat Bali akan bisa lebih bergairah. Sebab Bali memiliki potensi tidak saja pada sektor pariwisata, namun juga pada sektor lainnya, seperti sektor kerajinan tangan yang bisa mendatangkan nilai devisa cukup tinggi.
"Persoalan yang dihadapi sekarang adalah soal era globalisasi. Dengan zaman tersebut para pelaku industri harus bisa bersaing dan menguasai teknologi yang berbasis internet atau berjaringan," ucap politikus asal Payangan, Kabupaten Gianyar.
Oleh karena itu, kata Tagel Arjana, pihaknya mendorong peran pemerintah dan swasta membantu para usaha kecil dan menengah (UKM) dalam promosi dengan berjaringan, sehingga produk-produk kerajinan tangan tersbeut laku di pasar dunia.
"Saat ini perdagangan sudah memanfaatkan IT dalam bertransaksi. Karena itu langkah yang dilakukan para UKM, pemerintah dan swasta harus mampu bersinergi dalam pembangkitkan perekonomian Pulau Dewata, sehingga pendapatan warga bisa meningkat," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, bahwa ekspor patung dan aneka jenis cenderamata berbahan kayu berhasil meraup devisa sebesar 5,03 juta dolar AS pada Maret 2018. Jumlah tersebut meningkat 837.467 dolar AS atau 19,94 persen dibanding bulan Februari 2018 yang tercatat 4,19 juta dolar AS.
Dari catatan bahwa total ekspor Bali dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2017 meningkat 7,11 persen atau 13,71 persen, karena nilai ekspor hanya tercatat 51,92 juta dolar AS. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kalau melihat produk kerajinan tangan masyarakat Bali cukup banyak dan beragam. Namun yang perlu terus dilakukan adalah promosi dan membantu memasarkan lebih gencar kepada masyarakat dunia," kata Tagel Arjana di Denpasar saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan jika hal tersebut bisa dilakukan, maka perekonomian masyarakat Bali akan bisa lebih bergairah. Sebab Bali memiliki potensi tidak saja pada sektor pariwisata, namun juga pada sektor lainnya, seperti sektor kerajinan tangan yang bisa mendatangkan nilai devisa cukup tinggi.
"Persoalan yang dihadapi sekarang adalah soal era globalisasi. Dengan zaman tersebut para pelaku industri harus bisa bersaing dan menguasai teknologi yang berbasis internet atau berjaringan," ucap politikus asal Payangan, Kabupaten Gianyar.
Oleh karena itu, kata Tagel Arjana, pihaknya mendorong peran pemerintah dan swasta membantu para usaha kecil dan menengah (UKM) dalam promosi dengan berjaringan, sehingga produk-produk kerajinan tangan tersbeut laku di pasar dunia.
"Saat ini perdagangan sudah memanfaatkan IT dalam bertransaksi. Karena itu langkah yang dilakukan para UKM, pemerintah dan swasta harus mampu bersinergi dalam pembangkitkan perekonomian Pulau Dewata, sehingga pendapatan warga bisa meningkat," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, bahwa ekspor patung dan aneka jenis cenderamata berbahan kayu berhasil meraup devisa sebesar 5,03 juta dolar AS pada Maret 2018. Jumlah tersebut meningkat 837.467 dolar AS atau 19,94 persen dibanding bulan Februari 2018 yang tercatat 4,19 juta dolar AS.
Dari catatan bahwa total ekspor Bali dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2017 meningkat 7,11 persen atau 13,71 persen, karena nilai ekspor hanya tercatat 51,92 juta dolar AS. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018