Jakarta (Antaranews Bali) - Cabang olahraga Pencak Silat di kelas seni kembali meraih medali emas, setelah pesilat ganda putra, Yola Primadona Jampil dan Hendy berhasil meraih poin tertinggi, yakni 580 di ajang Asian Games 2018.
Kedua pesilat grup ganda putra itu memperoleh poin 580 dan mempecundangi lawan-lawannya dari pesilat Vietnam, Duc Danh Tran dan Hong Quan Le dengan poin 562 yang meraih medali perak dan pesilat asal Malaysia, Mohd Taqiyuddin Hamid dan Muhammad Afifi Nordin yang meraih medali perunggu, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin.
Poin yang diperoleh pesilat Malaysia dan Thailand sama, yakni 560. Namun, karena poin gerakan dan kekuatan lebih tinggi Malaysia, maka ketua pertandingan memutuskan Malaysia yang menjadi juara ketiga.
Ketua INASGOC, Erick Thohir mengalungkan medali-medali kepada para juara.
Sebelumnya, Puspa Arumsari meraih emas pertama untuk Indonesia dalam cabang olahraga Pencak Silat di ajang Asian Games ke-18 Tahun 2018 setelah meraih poin tertinggi di kelas seni tunggal putri.
Dengan perolehan medali yang diraih grup ganda putra, maka ini adalah medali emas ke-14 bagi Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Di kelas seni masih ada satu kali lagi pertandingan, yakni Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok untuk kategori beregu putra.
Selain pertandingan silat di kelas seni, pada Senin siang juga digelar pertandingan final kategori bertarung, yang diikuti lima pesilat Indonesia.
Yakni, Abdul Malik akan berhadapan dengan pesilat Malaysia Muhammad Faizul M Nasir di kelas B putra 50 kg-55 kg.
Laga kedua, pesilat Aji Bangkit Pamungkas melawan pesilat Singapura, Sheik Ferdous Sheik Alauddin di kelas I putra 85 kg-90 kg.
Laga ketiga, pesilat Iqbal Candra Pratama akan melawan pesilat Vietnam Ngoc Toan Nguyen di kelas D putra 60kg-65kg.
Kemudian, di laga keempat pesilat Sarah Tria Monita akan melawan pesilat Laos, Nong Oy Vongphakdy di kelas C putri 55kg-60kg.
Serta di laga kelima, pesilat Komang Harik Adi Putra melawan pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari di kelas E putra 65kg-70kg. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kedua pesilat grup ganda putra itu memperoleh poin 580 dan mempecundangi lawan-lawannya dari pesilat Vietnam, Duc Danh Tran dan Hong Quan Le dengan poin 562 yang meraih medali perak dan pesilat asal Malaysia, Mohd Taqiyuddin Hamid dan Muhammad Afifi Nordin yang meraih medali perunggu, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin.
Poin yang diperoleh pesilat Malaysia dan Thailand sama, yakni 560. Namun, karena poin gerakan dan kekuatan lebih tinggi Malaysia, maka ketua pertandingan memutuskan Malaysia yang menjadi juara ketiga.
Ketua INASGOC, Erick Thohir mengalungkan medali-medali kepada para juara.
Sebelumnya, Puspa Arumsari meraih emas pertama untuk Indonesia dalam cabang olahraga Pencak Silat di ajang Asian Games ke-18 Tahun 2018 setelah meraih poin tertinggi di kelas seni tunggal putri.
Dengan perolehan medali yang diraih grup ganda putra, maka ini adalah medali emas ke-14 bagi Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Di kelas seni masih ada satu kali lagi pertandingan, yakni Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok untuk kategori beregu putra.
Selain pertandingan silat di kelas seni, pada Senin siang juga digelar pertandingan final kategori bertarung, yang diikuti lima pesilat Indonesia.
Yakni, Abdul Malik akan berhadapan dengan pesilat Malaysia Muhammad Faizul M Nasir di kelas B putra 50 kg-55 kg.
Laga kedua, pesilat Aji Bangkit Pamungkas melawan pesilat Singapura, Sheik Ferdous Sheik Alauddin di kelas I putra 85 kg-90 kg.
Laga ketiga, pesilat Iqbal Candra Pratama akan melawan pesilat Vietnam Ngoc Toan Nguyen di kelas D putra 60kg-65kg.
Kemudian, di laga keempat pesilat Sarah Tria Monita akan melawan pesilat Laos, Nong Oy Vongphakdy di kelas C putri 55kg-60kg.
Serta di laga kelima, pesilat Komang Harik Adi Putra melawan pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari di kelas E putra 65kg-70kg. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018