Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Mandiri optimistis dapat menggaet lebih banyak investor untuk instrumen Surat Utang Negara (SUN) Ritel seri SBR-004 dengan target yang diprediksi mencapai sekitar Rp100 miliar di Bali dan Nusa Tenggara. 

"Kami bisa menangkap nasabah deposan sebagai investor," kata Pemimpin Bank Mandiri Regional Bali dan Nusa Tenggara Rully Setiawan di Denpasar, Senin. 

Menurut dia, pihaknya akan memaksimalkan sosialisasi dan komunikasi kepada nasabah prioritas yang biasanya menanamkan dananya di bank BUMN itu dalam jumlah yang besar seperti pada instrumen deposito. 

Investasi tersebut, kata dia, menawarkan bunga kepada investor di atas bunga deposito saat ini. 

Rully mengungkapkan sejumlah nasabah sudah mulai menunjukkan ketertarikannya atau animonya untuk berinvestasi pada instrumen investasi itu.

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tengggara, Rully memprediksi sebanyak 60-70 persen dari target realisasi investasi SUN Ritel "saving bond ritail" (SBR) 004 sebesar Rp100 miliar itu diserap investor di Bali, sisanya di Mataram dan Kupang. 

Selain melalui cara konvesional, nasabah juga diberikan kemudahan dalam membeli instrumen investasi itu melalui dalam jaringan (daring) atau "online" 20 Agustus hingga 13 September 2018.

Untuk perbankan, Bank Mandiri merupakan salah satu mitra yang menjadi agen pembelian SUN Ritel seri SBR-004 bersama dengan BCA, BNI, BRI dan Permata. 

Sebelumnya Kepala Sub-Direktorat Hubungan Investor Ditjen Pengeloaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan I Gede Yuddy Hendranata dalam edukasi dan sosialisasi investasi SUN ritel beberapa waktu lalu di Denpasar menjelaskan instrumen investasi itu memiliki suku bunga mengambang tergantung suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate.

Meski demikian, lanjut dia, investor tetap bisa mendapatkan tingkat bunga minimum atau ada batas bawah jika suku bunga BI menurun. 

"Ini merupakan instrumen investasi yang minim risiko, bunga lebih tinggi dibandingkan deposito dan ada jaminan dari negara tanpa batasan dan syarat," katanya.

Sebelumnya Kemenkeu telah mengeluarkan seri SBR-003 yang berhasil meraup Rp1,9 triliun atau hampir dua kali lipat dari pagu indikatif Rp1 triliun. 

Seri sebelumnya itu, kata Yuddy, mendatangkan sebanyak 5.683 investor baru dan 10.668 investor terdaftar dengan rata-rata volume pemesanan investor mencapai Rp252 juta. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018