Singaraja (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat dan pengelola "showcase" atau ruang pameran Ekowisata Hutan Desa Wanagiri di objek wisata Air Terjun Banyumala, Buleleng, agar menjaga kawasan wisata itu bisa bebas sampah plastik.
"Saya harapkan pengunjung dan masyarakat sekitar benar-benar menjaga kebersihan kawasan ekowisata hutan ini. Bahkan, jika memungkinkan tidak membawa plastik. Harus bebas sampah plastik," kata Pastika saat meresmikan Ekowisata Hutan Desa Wanagiri, di Singaraja, Buleleng, Jumat.
Orang nomor satu di Bali itupun mengimbau kepada siapapun yang melihat sampah plastik di kawasan tersebut agar segera memungut dan membuangnya pada tempatnya.
"Terima kasih kepada pemerintah yang memberi akses ke hutan, tapi harus dijaga," ujarnya.
Menurut Gubernur Pastika, sebagai tempat objek wisata air, hutan Wanagiri berfungsi menjaga air. Itulah sebabnya menjaga hutan sama dengan menjaga air.
"Hutan ini untuk memelihara air. Upacara Wanakerti itu ada sekaligus untuk memelihara Wisnu (Dewa pemelihara/Dewa Air)," ucapnya.
Dalam acara itu, Pastika juga berkesempatan meninjau pameran dari Komunitas Jejaring Pemerhati Lingkungan (Jepri-Link) yang menampilkan produk-produk berbasis penyelamatan lingkungan seperti eco-brick, komposter dan produk lainnya.
Selain itu ada pula pameran produk-produk masyarakat yang berbasis kearifan lokal yang menampilkan berbagai olahan makanan produksi masyarakat lokal.
Untuk memperindah kawasan hutan, Gubernur Pastika bersama anggota DPR RI Tutik Kusumawardhani melakukan penanaman anggrek di kawasan tersebut.
Peresmian dihadiri Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Kehutanan RI Bambang Supriyanto, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali drh Luh Ayu Aryani MP serta pemangku kepentingan terkait di bidang ekowisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya harapkan pengunjung dan masyarakat sekitar benar-benar menjaga kebersihan kawasan ekowisata hutan ini. Bahkan, jika memungkinkan tidak membawa plastik. Harus bebas sampah plastik," kata Pastika saat meresmikan Ekowisata Hutan Desa Wanagiri, di Singaraja, Buleleng, Jumat.
Orang nomor satu di Bali itupun mengimbau kepada siapapun yang melihat sampah plastik di kawasan tersebut agar segera memungut dan membuangnya pada tempatnya.
"Terima kasih kepada pemerintah yang memberi akses ke hutan, tapi harus dijaga," ujarnya.
Menurut Gubernur Pastika, sebagai tempat objek wisata air, hutan Wanagiri berfungsi menjaga air. Itulah sebabnya menjaga hutan sama dengan menjaga air.
"Hutan ini untuk memelihara air. Upacara Wanakerti itu ada sekaligus untuk memelihara Wisnu (Dewa pemelihara/Dewa Air)," ucapnya.
Dalam acara itu, Pastika juga berkesempatan meninjau pameran dari Komunitas Jejaring Pemerhati Lingkungan (Jepri-Link) yang menampilkan produk-produk berbasis penyelamatan lingkungan seperti eco-brick, komposter dan produk lainnya.
Selain itu ada pula pameran produk-produk masyarakat yang berbasis kearifan lokal yang menampilkan berbagai olahan makanan produksi masyarakat lokal.
Untuk memperindah kawasan hutan, Gubernur Pastika bersama anggota DPR RI Tutik Kusumawardhani melakukan penanaman anggrek di kawasan tersebut.
Peresmian dihadiri Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Kehutanan RI Bambang Supriyanto, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali drh Luh Ayu Aryani MP serta pemangku kepentingan terkait di bidang ekowisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018