Tabanan (Antaranews Bali) - Warga Muslim yang menetap di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, membagikan puluhan daging kurban kepada warga non-muslim sebagai wujud toleransi antarumat beragama di Pulau Dewata.
"Pembagian kepada warga nonmuslim ini sebagai bentuk toleransi antarumat beragama di Pulau Dewata Bali," kata ketua panitia kurban Muhammad Badrian saat ditemui di Masjid Agung, Tabanan, Bali, Kamis.
Pewarta Antara di Tabanan melaporkan hewan kurban tahun 2018 di masjid itu terkumpul 23 kambing dan lima ekor sapi yang dipotong pada Rabu (22/8) hingga kini (23/8).
"Dari 23 ekor kambing dan lima ekor sapi itu, sebanyak 12 ekor daging kurban dibagikan kepada warga nonmuslim," kata ketua panitia kurban, Badrian.
Ia mengaku momen ini dijadikan wujud kecintaan dan toleransi antarumat sebagai semangat kebersamaan dalam menjaga NKRI.
"Disinilah cerminan umat Islam yang menjaga kerukunan dengan umat beragama lainnya. Ini bentuk kebersamaan, mereka ikut peduli dan ingin ikut berbagi di momen yang mulia ini," katanya.
Oleh karena itu, pembagian daging kurban tidak hanya untuk umat Islam tapi juga semua lapisan masyarakat yang ada di sekitar wilayah pembagian.
Warga Muslim di Bali melakukan tradisi membagikan hewan kurban ini sudah terjadi sejak 1950 untuk mempererat rasa toleransi beragama. Tradisi itu sampai sekarang kerap dilakukan setiap Idul Adha (selama tiga hari).
Sementara itu, warga Hindu menyambut baik cara warga Muslim menjaga toleransi antarumat beragama yang dilakukan warga Muslim itu.
"Saya tiap tahunnya selalu mendapatkan daging kurban dari umat Islam saat perayaan hari raya Idul Adha. Saya cukup senang dan rencananya daging ini saya akan buat sebagai gulai," kata I Made Suastika.
Di Kota Denpasar, pemotongan hewan kurban juga dilakukan di Mushalla Al-Hidayah Gatsu, Denpasar, yang dilakukan langsung setelah Shalat Idul Adha di halaman mushalla itu. Biasanya, warga setempat shalat Idul Adha di Lapangan Lumintang, namun lapangan sedang dalam pembangunan sarana. (ed)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pembagian kepada warga nonmuslim ini sebagai bentuk toleransi antarumat beragama di Pulau Dewata Bali," kata ketua panitia kurban Muhammad Badrian saat ditemui di Masjid Agung, Tabanan, Bali, Kamis.
Pewarta Antara di Tabanan melaporkan hewan kurban tahun 2018 di masjid itu terkumpul 23 kambing dan lima ekor sapi yang dipotong pada Rabu (22/8) hingga kini (23/8).
"Dari 23 ekor kambing dan lima ekor sapi itu, sebanyak 12 ekor daging kurban dibagikan kepada warga nonmuslim," kata ketua panitia kurban, Badrian.
Ia mengaku momen ini dijadikan wujud kecintaan dan toleransi antarumat sebagai semangat kebersamaan dalam menjaga NKRI.
"Disinilah cerminan umat Islam yang menjaga kerukunan dengan umat beragama lainnya. Ini bentuk kebersamaan, mereka ikut peduli dan ingin ikut berbagi di momen yang mulia ini," katanya.
Oleh karena itu, pembagian daging kurban tidak hanya untuk umat Islam tapi juga semua lapisan masyarakat yang ada di sekitar wilayah pembagian.
Warga Muslim di Bali melakukan tradisi membagikan hewan kurban ini sudah terjadi sejak 1950 untuk mempererat rasa toleransi beragama. Tradisi itu sampai sekarang kerap dilakukan setiap Idul Adha (selama tiga hari).
Sementara itu, warga Hindu menyambut baik cara warga Muslim menjaga toleransi antarumat beragama yang dilakukan warga Muslim itu.
"Saya tiap tahunnya selalu mendapatkan daging kurban dari umat Islam saat perayaan hari raya Idul Adha. Saya cukup senang dan rencananya daging ini saya akan buat sebagai gulai," kata I Made Suastika.
Di Kota Denpasar, pemotongan hewan kurban juga dilakukan di Mushalla Al-Hidayah Gatsu, Denpasar, yang dilakukan langsung setelah Shalat Idul Adha di halaman mushalla itu. Biasanya, warga setempat shalat Idul Adha di Lapangan Lumintang, namun lapangan sedang dalam pembangunan sarana. (ed)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018