Denpasar (Antaranews Bali) - PT Pertamina (Persero) menambah pasokan elpiji ukuran 3 kilogram di Bali sebanyak 585 metrik ton untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat libur Hari Raya Idul Adha.
     
"Kami pastikan pasokan elpiji di Bali aman jelang Idul Adha," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Wilayah Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Rifky Rakhman Yusuf dihubungi dari Denpasar, Selasa. 
     
Menurut dia, distribusi elpiji tersebut merupakan tambahan pasokan secara fakultatif atau menyesuaikan dengan momentum tertentu seperti hari besar keagamaan dan permintaan di pasar.  Untuk konsumsi elpiji subsidi itu, kata dia, di Bali mencapai sekitar 607 metrik ton per hari.
     
Sedangkan rata-rata konsumsi harian untuk elpiji nonsubsidi atau "bright gas", lanjut dia, mencapai 7 metrik ton dengan
estimasi penyaluran mencapai 8,19 metrik ton. 
     
Rifky menuturkan permintaan elpiji subsidi dan nonsubsidi jelang Idul Adha diprediksi mengalami peningkatan hingga 17 persen dari konsumsi normal.    
     
Peningkatan permintaan itu, kata dia, disebabkan oleh tradisi masyarakat yang mengadakan pengajian, syukuran dan hajatan bagi anggota keluarganya yang pergi beribadah haji dan merayakan Hari Raya Idul Adha. "Kami telah berkoordinasi dengan bagian terkait agar proses distribusi tidak terganggu. Pasar murah juga diadakan di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur, Bali, dan NTB," ucapnya.
     
Rifky juga mengimbau kepada masyarakat ekonomi mampu agar membeli elpiji non subsidi karena elpiji melon 3kg diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu. 
Sementara itu untuk konsumsi rata-rata normal harian untuk elpiji 3 kg di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 4.621 metrik ton dan 46 metrik ton untuk varian "bright gas".
     
Pertamina sendiri menambah pasokan fakultatif elpiji 3 kg dari 16-22 Agustus 2018 dengan total mencapai 4.377 Metrik ton di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018