Gianyar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali mengeluarkan terobosan untuk pembayaran pajak daerah melalui transaksi non tunai, dengan menggandeng salah satu Perbankan di Indonesia.
Peluncuran sistem pembayaran yang hadir pertama kalinya di Bali tersebut dihadiri 65 Wajib Pajak (WP) hotel, restoran, dan hiburan Kabupaten Gianyar di Convention Hill The Royal Pita Maha Resort, Ubud, Kamis (9/8).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar Wayan Ardana mengatakan, peran pajak daerah (PD) sangat strategis menopang pelaksanaan pembangunan daerah.
Hal itu karena perusahaan daerah (PD) sebagai sumber pendapatan utama dari pendapatan asli daerah (PAD). Untuk itu Pemkab Gianyar berupaya memaksimalkan penerimaan pajak dengan baik, untuk kepentingan masyarakat.
"PAD Kabupaten Gianyar berkembang sangat bagus,"ucapnya. Pemerintah, kata dia, telah mencanangkan gerakan nasional non tunai, yang diperkuat surat edaran Mendagri.
Harus diakui, pembayaran PD selama ini melalui transfer tradisional kerap menimbulkan kendala cukup pelik dalam prosesnya. Pasalnya, pembayaran cenderung dilakukan dengan gelondongan, dimana lebih dari satu tagihan dalam sekali pembayaran.
Bahkan, beberapa transfer dana ada yang tidak mencantumkan berita transfer. Hal itu menyebabkan upaya rekonsiliasi memerlukan waktu dan sulit dilakukan.
"Untuk itu, Pemkab menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) membuat terobosan menggunakan tekhnologi virtual account dalam proses pembayaran pajak melalui transfer. Non tunai ini menjanjikan akurasi dan transparasi transaksi. Tentu ini menjawab kelemahan cara tradisional sebelumnya,"ungkapnya.
Sementara Wakil Pimpinan BRI wilayah Bali, NTB, NTT Yoyok Mulawarman menyampaikan terima kasihnya terhadap Pemkab Gianyar, karena telah mempercayakan BRI untuk menjadi partner pemerintah dalam memberikan pelayanan di bidang pengelolaan PD.
Dengan menggunakan VC Bank BRI, wajib pajak akan mudah membayarkan kewajibannya di seluruh unit kerja BRI, baik unit kerja fisik atau jaringan E-Channel.
"Ini akan semakin menguatkan retribusi pendapatan yang ada di Gianyar, kami yakin Gianyar akan semakin maju jauh lebih dari saat ini, kami bangga terlibat di dalamnya," paparnya.
Tokoh pariwisata Ubud Tjokorda Raka Sukawati menyambut baik sistem layanan tersebut. Hal itu akan mendorong para WP untuk semakin disiplin dalam menunaikan kewajibannya. Dan tentu akan memperkuat trust yang ada pada pihak WP dengan pemerintah.
"Semua akan menjadi lebih transparan, sangat positif," kata dia.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Gianyar Ngakan Putu Jati berharap, usai diluncurkannya pembayaran non tunai, kualitas pelayanan terhadap WP menjadi lebih menjanjikan.
Ia juga mengharapkan adanya ketertiban untuk membayar pajak di masyarakat semakin meningkat ."Semoga memberi hasil terbaik." (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Peluncuran sistem pembayaran yang hadir pertama kalinya di Bali tersebut dihadiri 65 Wajib Pajak (WP) hotel, restoran, dan hiburan Kabupaten Gianyar di Convention Hill The Royal Pita Maha Resort, Ubud, Kamis (9/8).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar Wayan Ardana mengatakan, peran pajak daerah (PD) sangat strategis menopang pelaksanaan pembangunan daerah.
Hal itu karena perusahaan daerah (PD) sebagai sumber pendapatan utama dari pendapatan asli daerah (PAD). Untuk itu Pemkab Gianyar berupaya memaksimalkan penerimaan pajak dengan baik, untuk kepentingan masyarakat.
"PAD Kabupaten Gianyar berkembang sangat bagus,"ucapnya. Pemerintah, kata dia, telah mencanangkan gerakan nasional non tunai, yang diperkuat surat edaran Mendagri.
Harus diakui, pembayaran PD selama ini melalui transfer tradisional kerap menimbulkan kendala cukup pelik dalam prosesnya. Pasalnya, pembayaran cenderung dilakukan dengan gelondongan, dimana lebih dari satu tagihan dalam sekali pembayaran.
Bahkan, beberapa transfer dana ada yang tidak mencantumkan berita transfer. Hal itu menyebabkan upaya rekonsiliasi memerlukan waktu dan sulit dilakukan.
"Untuk itu, Pemkab menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) membuat terobosan menggunakan tekhnologi virtual account dalam proses pembayaran pajak melalui transfer. Non tunai ini menjanjikan akurasi dan transparasi transaksi. Tentu ini menjawab kelemahan cara tradisional sebelumnya,"ungkapnya.
Sementara Wakil Pimpinan BRI wilayah Bali, NTB, NTT Yoyok Mulawarman menyampaikan terima kasihnya terhadap Pemkab Gianyar, karena telah mempercayakan BRI untuk menjadi partner pemerintah dalam memberikan pelayanan di bidang pengelolaan PD.
Dengan menggunakan VC Bank BRI, wajib pajak akan mudah membayarkan kewajibannya di seluruh unit kerja BRI, baik unit kerja fisik atau jaringan E-Channel.
"Ini akan semakin menguatkan retribusi pendapatan yang ada di Gianyar, kami yakin Gianyar akan semakin maju jauh lebih dari saat ini, kami bangga terlibat di dalamnya," paparnya.
Tokoh pariwisata Ubud Tjokorda Raka Sukawati menyambut baik sistem layanan tersebut. Hal itu akan mendorong para WP untuk semakin disiplin dalam menunaikan kewajibannya. Dan tentu akan memperkuat trust yang ada pada pihak WP dengan pemerintah.
"Semua akan menjadi lebih transparan, sangat positif," kata dia.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Gianyar Ngakan Putu Jati berharap, usai diluncurkannya pembayaran non tunai, kualitas pelayanan terhadap WP menjadi lebih menjanjikan.
Ia juga mengharapkan adanya ketertiban untuk membayar pajak di masyarakat semakin meningkat ."Semoga memberi hasil terbaik." (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018