Badung (Antaranews Bali) - Sejumlah umat Hindu di Kabupaten Badung, Bali menggelar Karya Pecaruan Kalinuhan atau ritual untuk memohon keselamatan pascagempa Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

"Karya Pecaruan Kalinuhan ini kami gelar untuk memohon agar dapat terhindar dari bencana alam seperti gempa yang terjadi beberapa hari yang lalu," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung, Mangupura, Rabu.

Melalui ritual dan upacara yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung itu, kata dia, kehidupan manusia dengan alam sekitarnya bisa damai dan tenteram.

"Terkait gempa di Lombok, kami menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam. Semoga keluarga yang terkena musibah dapat diberikan ketabahan," katanya.

Karya Pecaruan Kalinuhan di Pura Lingga Bhuwana itu dipimpin oleh empat orang Sulinggih?atau?pemuka agama Hindu, di antaranya Ida Pedanda Griya Timbul Mengwi, Ida Rsi Agung Pemecutan Kerobokan, Ida Bhagawan Segening Munggu, dan Ida Rsi Mpu Srinuhun dari Griya Bongkasa.

Ritual tersebut dihadiri para Bendesa Adat se-Badung, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Badung, dan Majelis Madya Desa Pakraman?(MMDP) Badung, sejumlah tokoh masyarakat, dan segenap pimpinan serta staf di lingkungan Pemkab Badung.

Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adi Putra?mengatakan melalui upacara itu, bukan saja agar alam lebih tenang, namun sekaligus mendoakan semua yang menjadi korban gempa bumi.

"Tidak ada siapa pun yang mengetahui kapan kematian akan datang, karena itu adalah kehendak Tuhan. Semoga korban yang meninggal karena bencana gempa bumi kemarin mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018